Menyelamatkan Kota lewat “Green Building”

Pengembangan beragam proyek properti jangan mengabaikan lingkungan. Bangunan properti harus dibangun berdasar konsep green (hijau). Konsep ini penting dikembangkan karena mampu menyelaraskan antara fasilitas yang dibutuhkan dan kebutuhan komunitas penghuni.

Strategi penerapan konsep hijau terhadap proyek properti dapat diterapkan dalam berbagai lini produksi bangunan. Selain penerapan material bangunan yang mengandung unsur ramah lingkungan serta design ruang terbuka yang lebih mengedepankan unsur alam, melalui penekanan utama  pencahayaan dan tata kelola udara secara lebih terbuka.

Misalnya, konsep hijau yang memanfaatkan landscape natural, maka didalamnya ditumbuhi pepohonan. Dan hal ini dapat menjadi nilai tambah bagi proyek properti. Karena semakin banyak kosumen memilih produk yang mendukung upaya pelestarian alam.

Artinya, sebuah bangunan mengacu pada konsep hijau apabila telah memenuhi banyak aspek seperti penghematan air melalui pengelolaan air bersih secara mandiri,  spesifikasi material serta  penghematan energi.

Meski tak banyak yang membangun proyek properti berkonsep ramah lingkungan atau properti hijau, beberapa pengembang telah mengadopsi konsep green untuk beberapa produknya. Pengembang yang peduli ramah lingkungan menerapkan desain eksterior dan interior sesuai dengan konsep natural dan hijau.

Sinar Mas Land, salah satu pengembang terbesar di Indonesia ini adalah pengembang yang mempunyai konsentrasi penuh untuk membangun properti berkonsep green building. Melalui proyek BSD Green Office Park (GOP) 9, Sinar Mas Land berhasil mencapai rating PLATINUM untuk Design Recognition.

Dhony Rahajoe, Managing Director President Office Sinar Mas Land mengatakan, sertifikasi Platinum dari Green Building Council Indonesia (GBCI) untuk proyek BSD GOP 9 ini merupakan wujud nyata apresiasi dan pengakuan atas inisiatif serta komitmen kuat Sinar Mas Land terhadap pelestarian lingkungan serta memerangi pemanasan global, dari lembaga independen  GBCI.

Sinar mas Land, kata Dhony, memadukan kepentingan kegiatan bisnis dan perkantoran serta konsep green building dengan suasana hijau alami di kawasan dalam perancangan dan pembangunan BSD GOP 9.

“Hal ini dilakukan agar menghasilkan bangunan perkantoran hemat energi dan ramah lingkungan yang dapat mendukung kesuksesan usaha dari penggunanya melalui efisiensi pemakaian energi dan sumber daya lainnya,” terang Dhony, belum lama ini.

Dhony melanjutkan, pengakuan resmi ini dihasilkan lewat persidangan ketat dari Assessor Green Building Council Indonesia (GBCI). Semua komponen design BSD GOP 9 telah mengikuti persyaratan green building yang paling tinggi dari semua standard Green Building yang diakui di dunia, terutama untuk komponen hemat energi, hemat penggunaan air, low carbon emission, serta penghijauan yang didukung green roof untuk mendinginkan suhu dibawahnya.

BSD GOP 9 sendiri merupakan lot nomor 9 seluas 8.400 Sqm dengan available area lease 20.767,53 Sqm Semi Gross, berada di kawasan Green Office Park BSD City. Gedung perkantoran terbaru ini menjadi bagian dari kawasan BSD Green Office Park, distrik pertama di Indonesia yang mendapat sertifikasi “Gold” Green district dari BCA (Building Construction Authority) – Singapore.

Bangunan yang dirancang dengan konsep green building ini, dikembangkan sebagai bangunan sehat dimana keberadaan udara segar (fresh air) sudah sejalan dengan standard international (ASHRAE). Oleh karena itu keberadaan CO2 akan dimonitor terutama di ruangan yang ditempati orang dalam jumlah banyak seperti ruang rapat dan auditorium, agar selalu berada di bawah ambang batas aman.

Menurut Dhony, BSD GOP 9  akan menghindari penggunaan material beracun seperti cat dengan kandungan VOC rendah, alat perekat bebas formaldehyde, pelarangaan asbestos, pelarangan aktivitas merokok serta suhu dan kelembaban yang diatur sesuai kebutuhan dan kenyamanan.

Bangunan yang dikembangkan dengan konsep green building melibatkan konsumen dalam bagian menyelamatkan kota lewat kehadiran sistem drainase terpusat yang dibuang ke danau sebelum ke saluran kota sehingga berpotensi mengurangi banjir.

Konsumen juga masuk dalam pihak yang peduli terhadap pengurangan penggunaan energi dan air yang semakin terbatas serta  lower carbon sebagai upaya mengurangi pemanasan global.

Di banyak tempat didunia, green movement sudah mendapat tempat di kalangan konsumen, pemerintah dan industri , sehingga konsumen lebih memilih menyewa di green building ketimbang bangunan biasa.

Pendekatan ramah lingkungan yang diangkat dalam pembangunan BSD GOP 9 meliputi pendekatan passive effort untuk mengurangi beban panas dengan orientasi bangunan, facade skin yang melindungi kaca sekaligus elemen dekoratif, bangunan single corridor dengan wilayah pusat yang memiliki full cross ventilation, juga dilengkapi sensor cahaya untuk mengurangi beban energi pada pencahayaan.

Khusus untuk pendekatan active efffort diterapkan dengan memilih peralatan yang efisiensinya diatas standar SNI, baik AC, penerangan, fixture air dan menggunakan water recycling untuk mengurangi penggunaan air.

(Sumber: KoranJakarta )