Bimbo Tanam Pohon di Lanskap Cagar Biosfer di Riau

Grup musik legendaris Bimbo ambil bagian dalam ajang “From Tennis to Trees”, aksi penanaman pohon untuk restorasi lahan terdegradasi di lanskap Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Tidak hanya memeriahkan acara dengan menyanyikan sejumlah lagu, Sam, Acil dan Jaka Bimbo juga menanam langsung bibit pohon balau merah.

“Lebih gampang megang gitar daripada megang pacul,” seloroh Acil Bimbo bercanda.

Acil mengatakan, ketiganya sudah hampir 50 tahun bersama dalam satu grup, dan ingin agar lewat musik mereka menginspirasi masyarakat untuk membuat perubahan.

“Kegiatan positif perlu dikemas dengan cara yang kreatif, supaya orang tertarik dengan sukarela ikut serta. Upaya yang dilakukan perusahaan sudah bagus dan ke depannya perlu ditingkatkan diwilayah yang lebih luas lagi,” ucapnya.

Sam Bimbo menambahkan, akan sangat ironi kalau Republik Indonesia yang sudah 71 tahun merdeka tidak ada perubahan berarti dalam pola pikir dan perilaku yang positif untuk pembangunan dan kelestarian alam.

“Semua harus ikut bersama menunjukan dan mewujudkan Indonesia itu tangguh dan hebat,” tegasnya.

“From Tennis to Trees” digelar APP-Sinar Mas dan Asosiasi Tenis Wanita Dunia (WTA) dalam memenuhi komitmen untuk menanam sebatang pohon untuk setiap poin servis ace yang dihasilkan pada turnamen tenis dunia “BNP Paribas WTA Finals” di Singapura pada 23-30 Oktober 2016 lalu.

Direktur APP Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata, mengatakan kegiatan ini merupakan wujud komitmen pihaknya untuk melindungi dan merestorasi hutan di Sumatra dan Kalimantan.

“Jumlah poin ace yang dihasilkan yaitu 77 untuk pertandingan single dan 35 untuk doubles (ganda) dengan total jumlah 112 Aces. APP pada hari ini totalnya akan menanam lebih dari 150 pohon balau merah di area seluas dua hektare di Arboretum Desa Rasau Kuning, Riau,” katanya.

Arboretum dipilih sebagai lokasi penanaman karena menurut hasil riset Universitas Kyushu di Jepang, memiliki nilai konservasi yang tinggi dengan 300 tanaman berbeda dalam rentang 100 meter. Balau merah termasuk dalam kategori tanaman terancam punah yang ditemukan di Sumatra dan Kalimantan.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program restorasi di lahanterdegradasi di kawasan Cagar Biosfer Giam Sak Kecil Bukit Batu dengan berbasis pemberdayaan masyarakat, berkolaborasi dengan KPHP Minas Tahura di area seluas 6.172 hektare.

(Sumber: Republika )