APP Adopsi Manufaktur Bersih dalam Produksi

Salah satu unit industri Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, Pindo Deli Pulp and Paper Mills Karawang terus berinovasi melakukan upaya penghematan energi dan sumber daya dalam proses produksinya. Bekerja sama dengan IDH Sustainable Trade Initiative, Pindo Deli yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat mengadopsi Clean Manufacturing Program (Program Manufaktur Bersih) dalam seluruh proses produksi kertas, tisu dan produk kemasan mereka.

Program Manufaktur Bersih ini menekankan pada peningkatan efisiensi energi dan mengurangi emisi gas rumah kaca sebagai bagian dari komitmen Roadmap Vision 2020 yang dicanangkan sejak 2012 silam oleh APP Sinar Mas. Selain itu, program ini mendukung pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) Pemerintah Indonesia, sebagaimana tertuang dalam Paris Agreement, yang menargetkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 29 persen pada 2030.

Kegiatan adaptasi Manufaktur Bersih dimulai pada triwulan keempat 2016 hingga triwulan keempat 2017 mendatang dan dilakukan melalui analisis potensi efisiensi energi, implementasi dan pembelajaran bersama. Analisis potensi efisiensi energi diperlukan untuk mengidentifikasi peluang konservasi energi dan aksi mitigasi jangka pendek dan jangka panjang. Implementasi akan dilakukan berdasarkan peluang konservasi energi yang optimal dan aksi mitigasi yang terstruktur.

Keberhasilan program penghematan energi tentu saja akan berdampak positif dalam pengurangan emisi gas rumah kaca. Pelaksanaan program manufaktur bersih dalam hal efisiensi energi yang diterapkan ini akan direplikasi untuk penerapan di area fasilitas produksi APP Sinar Mas yang lain.

Direktur APP Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata menekankan pentingnya upaya penghematan sumber daya dalam proses produksi kertas ini, karena kebutuhan akan kertas terus meningkat sementara sumber daya pendukung justru kian terbatas. “Langkah yang diambil oleh Pindo Deli Karawang ini merupakan upaya APP kami untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan kondisi. Kami menerapkan upaya penghematan sebagai sebuah pesan kepada generasi mendatang, bahwa energi itu terbatas, dan kita harus bijak dalam pemanfaatannya,” ungkap Suhendra.

Melalui upaya penghematan ini, ditargetkan pada tahun pertama pelaksanaan Program Manufaktur Bersih ini, bisa menghemat konsumsi energi di pabrik minimal sebesar 5 persen dan semakin bertambah di tahun-tahun mendatang. “Tahap selanjutnya dari Program Manufaktur Bersih ini adalah terciptanya wadah untuk mendukung knowledge transfer (transfer ilmu pengetahuan) antar-karyawan dan hal ini bisa direplikasi di unit industri lain serta dapat menurunkan biaya produksi dan energi secara keseluruhan di produksi pulp & paper APP Sinar Mas,” sambung Suhendra.

APP Sinar Mas didukung oleh IDH Sustainable Trade Initiative dalam melaksanakan program Manufaktur Bersih ini yang juga merupakan bagian dari Inisiatif Perdagangan Pulp dan Kertas berkelanjutan (STIPP – Sustainable Trade Initiative on Pulp and Paper). Selain bertujuan untuk menghilangkan unsur deforestasi dari rantai pasokan, inisiatif ini juga menjembatani pelaku bisnis dengan pemerintah dan para mitra untuk menjaga bisnis yang keberlanjutan.

Direktur IDH Indonesia, Fitrian Ardiansyah, menyampaikan bahwa inovasi yang dilakukan oleh Pindo Deli memperkuat komitmen APP Sinar Mas untuk melaksanakan praktik bisnis berkelanjutan dimulai dari hulu hingga ke hilir rantai pasokan. “Kami harapkan inovasi ini dapat direplikasi dengan baik karena penghematan energi dari sisi produksi sejalan dengan penerapan penyediaan pasokan kayu yang ramah lingkungan demi terwujudnya bisnis pulp dan kertas yang berkelanjutan di Indonesia,” tambah Fitrian.

(Sumber: Republika )