APP siapkan teknologi tangkal karhutla

Pada tahun ini diperkirakan musim kering lebih panjang dibandingkan tahun 2016. Karena itu, potensi kebakaran lahan berpeluang lebih besar terjadi.

Untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan pada tahun ini, Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas akan menggunakan teknologi mutakhir. Teknologi ini diadopsi dalam Integrated Fire Management (IFM) yang merupakan citra termal (thermal imaging). Ini sebuah output yang dihasilkan oleh kamera termal yang dipasang di menara khusus pemantauan. Kamera ini bekerja menggunakan sensor yang mendeteksi gelombang panas.

Manajer Fire Management APP Sinarmas Sujica Lusaka mengatakan, dari menara setinggi 60 meter, kamera termal mampu mendeteksi gelombang panas hingga radius 12 kilometer (km). Pemilihan lokasi menara termal ini didasarkan kerawanan wilayah terhadap potensi kebakaran.

“Kamera termal melakukan putaran (rotasi) 360 derajat, dengan jeda tiap beberapa saat melakukan gerakan vertikal (naik-turun). Untuk melakukan satu putaran penuh, kamera termal membutuhkan waktu lebih kurang 5 menit,” ujarnya, akhir pekan lalu.

Nilai investasi yang dikeluarkan untuk membangun satu unit menara termal sendiri sebesar Rp 1,3 miliar. Sedangkan saat ini menara termal telah didirikan di empat titik, masing-masing dua unit di region Riau, dan dua unit di region Sumatera Selatan.

“Kami berharap, sistem IFM yang kami terapkan dapat berkontribusi secara positif dalam memitigasi risiko karhutla di Indonesia,” imbuh Sujica.

(Sumber: kontan )