PT Dami Mas Berhasil Produksi 3 Juta Benih di Semester I

Produsen benih kelapa sawit PT Dami Mas Sejahtera menyumbang 3 juta butir benih sawit pada produksi nasional di semester I 2017. Terhitung sejak Januari hingga Juni 2017, produksi benih sawit secara nasional sebesar 26,5 juta butir.

Tony Liwang, Direktur PT Dami Mas Sejahtera menyebut, tahun ini penjualan nasional tidak lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Tony juga menyebut, meski produksi benih sawit PT Dami Mas Sejahtera tetap tumbuh, namun petumbuhannya tergolong kecil.

“Paling tumbuh hanya sekitar 100.000 butir dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhannya tidak siginifikan,” jelas Tony.

Menurut Tony, salah satu alasan pertumbuhan produksi benih yang mini adalah sulitnya mencari lahan baru untuk penanaman baru, serta tidak dilakukannya peremajaan (replanting). Tony mengungkapkan, seharusnya peremajaan sudah dilakukan sejak tahun lalu atau semester I tahun ini. Sayangnya, peremajaan tersebut tidak kunjung dilakukan.

“Saya harap replanting tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi swasta juga,” tutur Tony.

Tahun ini, Tony mengaku penurunan permintaan benih sawit tidak hanya dialami oleh Indonesia, tetapi juga secara global. Karena itu, Dami Mas Sejahtera menyesuaikan dengan pasar.

“Produksi kami tergantung permintaan nasional. Kalau nasional permintaannya turun, agak aneh juga kalau kami naik sendiri. Dulu kita coba ekspor, ternyata secara global juga sedang tidak bagus,” kata dia.

Saat ini Dami Mas menguasai 12%-20% dari pasar nasional dengan harga jual benih sawit sebesar Rp 10.500 per butir. Sementara harga jual benih dari berbagai produsen sebesar Rp 9.000 – Rp 10.00 per butir.

“Harganya juga tergantung pembelian. Semakin banyak semakin murah,” tutur Tony.

Untuk info lebih lanjut terkait bibit dari Dami Mas, silakan menghubungi langsung PT. DAMI MAS SEJAHTERA di nomor telepon Telp: 021-50338899; 08811881199, atau mengirimkan email ke sales@damimas.com. (Sumber: http://damimas.com/new/web/contact)

Sumber Berita: Kontan – Foto: Reuters