Breaking

Kala Mesin Tak Mampu Gantikan Ketrampilan Tangan, Para Ibu Tampil ke Depan

Sekitar Kita / Top News / May 2, 2017

“Adalah sebuah fakta bahwa secanggih apapun mesin pabrik, tidak dapat sepenuhnya menggantikan detil dan kecermatan yang dihasilkan manusia. Beberapa produk yang kami hasilkan masih memerlukan penanganan secara manual, khususnya proses finishing,” ujar Humas PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, Sugiyanto di Mojokerto, Jawa Timur, menjelaskan latar belakang program Kemitraan Proses (KP) yang mereka lakukan sekian lama.

Bentuknya adalah kemitraan bersama masyarakat setempat dalam pembuatan tas atau kantong belanja eksklusif dari kertas yang meliputi proses akhir seperti pelipatan, pengeleman, hingga pemasangan tali, dengan melibatkan tak kurang dari 27 kelompok mitra usaha, mulai dari yang terdiri atas belasan anggota hingga yang beranggotakan lebih dari 100 orang. “Dalam proses finishing kantong belanja ini, Tjiwi Kimia menyediakan 100% bahan baku. Mitra usaha kamilah yang menyelesaikan sampai tuntas, mulai dari melipat, mengelem, sampai memasangkan tali dan aksesori lainnya,” tambah Sugiyanto.

Meski bertujuan mengangkat daya sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, produk yang dikerjakan tetap mengedepankan kualitas. “Kami tentunya tidak melepas para mitra usaha begitu saja. Ini berkaitan dengan pemenuhan standar kualitas yang ketat dari perusahaan,” terangnya. Itu sebabnya selain bahan baku, Tjiwi Kimia menyediakan pula pelatihan (workshop), dan bantuan modal.

Sebagian besar warga masyarakat yang terlibat adalah para ibu rumah tangga, dengan kata lain  program KP turut meningkatkan peran perempuan dalam mendukung perekonomian keluarganya. Salah satunya adalah Masni’ah – seorang ibu rumah tangga peserta program KP yang kini dibantu oleh sekitar 60 orang – yang berhasil meraup omzet senilai puluhan juta rupiah tiap bulannya. “Suami saya sendiri awalnya nggak yakin dengan usaha ini. bahkan saya nggak pernah kerja sama sekali sebelumnya,” tutur Masni’ah dengan seutas senyum. Buah manis membanjirnya pesanan shopping bag baik dari pasar dalam negeri hingga ke mancanegara.

Melalui kemitraan yang bermula tahun 2000 silam bersama empat orang, kini Masniah dan kelompok bentukannya di Desa Kedondong, Kecamatan Magersari, mampu menyelesaikan hingga 30.000 buah kantong belanja setiap bulan. “Kalau pesanan dari Tjiwi Kimia langgeng, baik buat kelangsungan anak-anak (para pekerja). Mereka bisa mandiri dan berdaya secara ekonomi,” ungkap Masni’ah penuh harap.

Menyimak aktivitas Masniah dan kelompoknya, orang akan memahami mengapa kualitas menjadi kata kunci dalam kemitraan Tjiwi Kimia dengan warga  di sana, itu karena mereka mengerjakan shopping bag untuk sejumlah merek internasional ternama, dari mancanegara. “Bukanlah hal sederhana untuk menyerahkan sebagian proses bisnis skala besar kepada pihak lain, terlebih pada sektor usaha kecil. Dibutuhkan kepercayaan tinggi antar kedua pihak. Relasi keduanya juga harus bersifat mutual dan saling menguntungkan,” tutup Sugiyanto. Tantangan selalu ada, dan hingga saat ini mereka mampu menjawabnya.

 











Previous Post

ETF Fellowship Gathering: Panama Papers dari Sisi Regulasi hingga Hak Asasi

Next Post

Mengakar ke Dalam, Bertumbuh ke Luar





0 Comment


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


More Story

ETF Fellowship Gathering: Panama Papers dari Sisi Regulasi hingga Hak Asasi

Tahun lalu, persisnya di bulan April hingga selepas Mei, tidak ada media arus utama nasional yang melewatkan topik Panama...

May 2, 2017