Breaking

Halalbihalal, Kebinekaan dan Makan-Makan

Breaking News / Peristiwa / Slider / Top News / August 7, 2023

“Bapak Ibu sekalian yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Alhamdulillah kita bisa berhalalbihalal. Ini istilah yang ada di Indonesia, dan tidak dimengerti oleh orang-orang Arab, meskipun menggunakan bahasa Arab. Jadi kalau nanti kita bertanya ke mereka, orang Arab, mengajak berhalalbihalal, pasti mereka tidak ngerti. Tapi di Indonesia, kita langsung menggerti halalbihalal itu artinya makan-makan. Jadi kalau ternyata halalbihalal enggak ada makan-makannya, itu berarti halalbihalal palsu,” demikian Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia, KH Cholil Nafis mengawali pengantarnya, Senin (15/5/2023) beberapa bulan silam di Sinar Mas Land Plaza, Jakarta. Sontak banyak hadirin dari lingkup direksi, karyawan, hingga jajaran advisor lintas pilar usaha Sinar Mas, baik yang bergabung langsung maupun yang menyaksikan melalui aliran langsung di kanal YouTube tertawa mendengarnya (tampaknya sembari membenarkan pandangannya).

 

Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman. Harapkan kemajemukan bangsa Indonesia dapat menjadi kekuatan yang menyejahterakan seluruh rakyat.

 

Sekalipun telah lama berlalu, namun karena bahasan dalam gelaran Halalbihalal Sinar Mas 1444 H, menyentuh pula soal jariyah, pahala, kebinekaan, juga jamuan makan, mengenangnya kembali terasa menyejukkan. Berlangsung memadukan tatap muka terbatas serta kehadiran secara daring ini, Cholil menyampaikan jika agama apapun mengenal ritual berpuasa, “Artinya apa? Puasa itu bernilai universal. Halalbihalal apalagi. Jadi kita sangat ber-Bhinneka Tunggal Ika.” Dirinya bertutur ketika Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah (seorang ulama moderat yang juga pahlawan nasional, red.) ditanya oleh Bung Karno, apa kira-kira cara untuk merekatkan bangsa ini agar dapat solid, harmonis. “Silaturahim itu sudah biasa, apa dibuatnya? Halalbihalal. Jadi kalau silaturahim setelah Ramadan itu adalah halalbihalal. Ada dalilnya? Ada, disatukan antara budaya dengan agama. Itu enaknya di Indonesia, beragama dibikin enak. Enjoy, dari kesadaran dilakukan menjadi kebiasaan.”

halalbihalal itu mencairkan, yang beku jadi cair, hal-hal yang membelenggu kita menjadi cair, sehingga kita kembali pada kefitrahan

“Halalbihalal, di manapun bisa diadakan, dan ini yang dilakukan oleh Nabi (Muhammad SAW, red.), ketika mendirikan negara Madinah, dengan konstitusi Shahifah Madinah atau kita menyebutnya dengan Piagam Madinah. Nabi bukan mendirikan negara Islam, melainkan mendirikan negara Madinah berdasarkan kesepakatan. Sepakat bernegara, hidup bersama. Sama dengan kita ber-NKRI, karena bernegara itu adalah bersinergi dan siapapun bisa hidup bersama, atas kesepakatan bersama. Saya pikir ini yang tadi disampaikan oleh Mas Sukidi tercermin di Sinar Mas,” ujarnya menyitir apa yang sebelumnya disampaikan oleh pemikir kebinekaan sekaligus peraih beasiswa dari Eka Tjipta Foundation, Sukidi Mulyadi, seputar praktik kebinekaan dan Sinar Mas. Menyitir konsep KH Ahmad Shiddiq ulama yang memperkenalkan Trilogi Ukhuwah, Cholil mengingatka, “Ada ukhuwah, persaudaraan karena kita seiman, sesama muslim, kemudian ada persaudaraan karena sebangsa, sama-sama warga Indonesia. Terakhir yang paling tinggi, yang universal adalah persaudaraan sesama umat manusia,” ujarnya.

 

“Oleh karena itu, halalbihalal ini kita lanjutkan dengan makan siang,” demikian KH Cholil Nafis menutup tausiyahnya.

 

Wakaf Quran dan Passive Income

Di tengah tausiyahnya, KH Cholil Nafis menyampikan pula kesannya atas inisiatif Wakaf Quran untuk Negeri yang dilakukan Sinar Mas. “Saya khawatir ada yang salah, nanti jadi ribut, viral. Sekarang kita kan lebih takut dengan yang viral. Jadi, awal-awal dengan Pak Saleh Husin (Managing Director Sinar Mas yang juga Ketua Umum Yayasan Muslim Sinar Mas, red.), saya katakan, coba kita lihat Pak, kita bisa koreksi. Alhamdulillah, ternyata semua (isinya) benar. Bahkan yang dicetak, saya tanya-tanya, sudah satu jutaan lho. Kalau satu juta orang yang membaca Al-Qur’an, mereka bisa mendapatkan jariyah. Wakaf itu mengalir layaknya passive income, pahala. Di alam kubur, hingga kiamat nanti, kita akan mendapatkannya, sesuai dengan keyakinan masing-masing dan iman masing-masing.”

 

Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin. Wakaf Quran adalah salah satu bentuk keterlibatan aktif dalam merayakan dan melestarikan kebinekaan.

 

Dirinya bercerita bila pesantren yang diasuhnya menerima banyak mushaf Al-Qur’an, dan wakaf asal Sinar Mas lah yang banyak mereka gunakan. “Nyaman ya, Al-Qur’an-nya sudah benar. Kemudian juga mata tidak sakit saat membacanya. Saya kan sudah agak tua meskipun belum terlalu tua juga. Bagi yang berkacamata, itu lebih nyaman.” Tentang pahala dari berderma, kiai menyampaikan bahwasanya membaca Al-Qur’an, pahalanya akan terus mengalir. “Kalau saya khatam, orang yang memberikan Al-Qur’an itu akan sama pahalanya dengan yang khatam. Bahkan yang jadi perantara menyampaikan Al-Qur’an, dalam keyakinan kami turut pula mendapatkan pahala. Saya juga yakin di dalam keyakinan lain juga demikian. Oleh karenanya, kalau bicara kebinekaan, kami merasa Bapak dan Ibu sekalian di Sinar Mas telah melakukan hal itu.

Menurutnya, halalbihalal itu mencairkan, “Jadi yang beku jadi cair, hal-hal yang membelenggu kita menjadi cair sehingga kita kembali pada kefitrahan kita, maka Idul Fitri kita sebut dengan kembali kepada fitrah. Oleh karena itu halalbihalal ini kita lanjutkan dengan makan siang,” demikian Kiai Cholil tak lupa mengingatkan makan bersama selepas silaturahim. Semua yang hadir, mestinya berbahagia.

 

Pemikir kebinekaan, Sukidi Mulyadi diapit oleh pembawa acara Stephanie Susanto dan Yan Partawidjaja mengaku mendapatkan pertanyaan yang lebih sukar ketimbang yang pernah dihadapinya saat ujian disertasi di Harvard, AS. Namun dirinya sempat menyebut bila Sinar Mas adalah miniatur dari Indonesia di mana kebinekaan adalah falsafah kebajikan utamanya.

 

 

Penulis: Jaka Anindita, Qurrotu Ainii PZ, Nasya Adinda

Riset foto: Fahira Afrah Primadiani

Foto: Noveradika

 

 

 






Jaka Anindita
Pemimpin Redaksi




Previous Post

Kuda, Selalu Jadi Pilihan

Next Post

Ubah Tantangan Menjadi Peluang, Dukung Digitalisasi UMKM





0 Comment


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


More Story

Kuda, Selalu Jadi Pilihan

Mereka yang bertamu ke Menara 2, Sinar Mas Land Plaza Jakarta, terlebih yang bekerja di sana layaknya disambut oleh sebuah...

July 24, 2023