Breaking

Ubah Tantangan Menjadi Peluang, Dukung Digitalisasi UMKM

Breaking News / Peristiwa / Slider / Top News / September 12, 2023

Usaha kecil mempunyai peranan penting dalam menopang pertumbuhan perekonomian Indonesia. Hal ini yang mendasari langkah Presiden Joko Widodo mencanangkan Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas sejak tahun lalu. Dari sana, pemerintah mengharapkan semakin banyak usaha mikro kecil dan menengah yang turut bebenah dan meningkatkan kompetensi mereka, dengan pendampingan dari perusahaan, sehingga mereka bisa bertumbuh, kemudian berdampak pada perekonomian secara luas.

 

Ngopi dulu. Sinar Mas Board Member, Franky Oesman Widjaja menyempatkan membeli kopi yang dijajakan mitra UMKM dalam Indonesia SME Summit & Expo 2023 di ICE BSD City, Selasa (29/8/2023).

 

Sinar Mas Board Member, Franky Oesman Widjaja mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan UMKM naik kelas penting memperhatikan wadah yang tepat bagi mereka, dalam hal ini platform digitalisasi. “Ada beberapa unsur pendukung dalam menaikkan kelas UMKM, salah satunya melalui perantara platform ini kita dapat menaikkan kelas UMKM. Platform ini betul-betul platform terbaik kami tahun ini,” ujar Franky dalam acara Indonesia SME Summit & Expo (ISSE) 2023 di ICE BSD City, Tangerang, Selasa (29/8/2023). Wahana yang dimaksud adalah Desty, aplikasi yang memberikan dukungan dan solusi kepada pelaku UMKM, melalui penyediaan beragam layanan yang mempermudah penjual online mengelola kebutuhan mereka pada sebuah aplikasi digital.

Sebagai informasi, ISSE 2023 yang berlangsung sepanjang 29 hingga 31 Agustus tahun ini, adalah gelaran berisikan ragam aktivitas dan peluang untuk memberikan wadah bagi pertumbuhan bisnis, khususnya UMKM untuk bergerak ke arah digital. Kegiatan ini berhasil menarik 50.000 UMKM untuk turut berpartisipasi, meraih potensi bisnis digital sembari bertemu dengan para praktisi serta profesional yang ahli di bidang ini. “Mari kita doakan semoga ISSE ini bisa benar-benar menciptakan potensi dan ruang baru bagi UMKM,” harap Franky. Dirinya sembari berkeliling dan bercakap dengan para peserta, sempat juga menjajal langsung produk besutan UMKM yang hadir di sana.

 

Bincang UMKM: Maju Bersama Wiki Wirausaha

 

 

Sementara Desty akan menguji diri dan kehadirannya, perangkat ini bukan satu-satunya alternatif mengantarkan UMKM semakin berdaya. Sehari sebelumnya, President Office Sinar Mas coba mendorong UMKM naik kelas lewat pendekatan berbeda, yakni dengan menyelenggarakan webinar bincang UMKM berjudul Maju Bersama Wiki Wirausaha. Kegiatan ini berlangsung secara virtual pada Senin siang, (28/8/20230 dan dihadiri oleh beberapa pembicara.

Sebagai salah satu lembaga inisiator kemitraan inklusif, sudah barang tentu hadir sosok dari asosiasi usaha yang kali ini diwakili oleh Wakil Ketua Komisi Tetap Bidang Kewirausahaan Kamar Dagangan dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia), Dharmaji Suradika dan Ketua UMKM/IKM DPN Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Ronald Walla. Sektor privat yang memiki kisah pemberdayaan masyarakat serta usaha kecil, hadir melalui Direktur PT Berau Coal, Arief Wiedhartono dan mitranya dalam pengembangan komoditas kakao di Berau, Kalimantan Timur Managing Director dan Presiden Direktur PT Wahana Interfood Nusantara Tbk., Reinald Siswanto.

 

 

Mengawali perbincangan, Ketua Umum Eka Tjipta Foundation, Hong Tjhin mengatakan perlunya beragam inisiatif lintas pihak yang memungkinkan sektor usaha bermitra dengan usaha kecil. Serta perlunya pendampingan dan evaluasi secara menyeluruh. “Tak kalah pentingnya adalah penantian sektor usaha yang berkomitmen menggandeng UMKM dan menaikkelaskan mereka melalui skema kemitraan inklusif, akan insentif yang diberikan oleh pemerintah.” ujarnya.

Dharmaji Suradika menyampaikan bahwa KADIN Indonesia berinovasi membentuk Wiki Wirausaha untuk membantu pelaku usaha kecil dengan membangun sistem yang dapat diakses oleh seluruh UMKM guna mengembangkan usahanya. “Tujuan pembentukan Wiki Wirausaha ini karena kami ingin membentuk suatu sistem yang ditujukan kepada para pegiat UMKM untuk mengembangkan bisnisnya dengan bantuan pelatihan terkait pengembangan bisnis, pengelolaan keuangan, hingga edukasi permasalahan ekspor,” ujar Dharmaji.

 

 

Sementara Ronald Walla selaku Ketua UMKM IKM Apindo menyatakan dukungan lembaganya dalam pengembangan UMKM di antaranya berlangsung lewat hadirnya UMKM Merdeka sebagai salah satu inovasi kolaborasi dunia usaha dan dunia pendidikan. “Jika mahasiswa pada umumnya banyak yang magang di perusahaan besar, dapat dipastikan kinerjanya tidak maksimal karena perusahaan sudah memiliki sistem yang baku. Sementara, jika magang melalui UMKM, mahasiswa dapat banyak berkontribusi menjawab berbagai kekurangan UMKM dengan bekal teori yang mereka punya,” ujar Ronald.

Salah satu pilar bisnis Sinar Mas, PT Berau Coal juga ikut serta melakukan pendampingan untuk memajukan produksi kakao, sedari tahap awal hingga pemasaran, melibatkan para petani yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Kampung (BUMK), kelompok tani, dan kelompok peternak setempat. “Untuk saat ini Berau Coal fokus pada bidang pendidikan dan ekonomi. Salah satu program khusus kami terkait pendampingan petani kakao di mana kami telah melakukan serangkaian program seperti pelatihan dan pendampingan, penyediaan bibit unggul, hingga memperluas jaringan pasar. Dalam bidang pendidikan kami juga memiliki Politeknik Sinar Mas Berau Coal,” ujar Direktur PT Berau Coal, Arief Wiedhartono.

 

 

Sebagai entitas yang melakukan pendampingan kepada usaha kecil dan petani, Arief Wiedhartono yang akrab dipanggil Pak Awied berpendapat, mana kala para petani maupun pengusaha kecil mencoba menaikkelaskan dirinya, wahana digital adalah keniscayaan. Tantangan hadir ketika pihaknya mesti menjangkau kalangan yang telah berusia tua, di mana teknologi digital adalah konsep yang sebagian besar dari mereka tidak mengenalinya. Berbeda dengan kalangan yang lebih muda semacam petani atau pelaku usaha milenial. Untuk mereka ini, harus dipilah benar teknologi yang sesuai, tepat guna dalam membantu usaha mereka.

Reinald Siswanto yang perusahaannya menjadi pembeli sekaligus eksportir produk olahan kakao mitra dampingan Berau Coal, berkisah betapa teknologi digital semakin memudahkan pelaku usaha seperti dirinya untuk belajar menjadi eksportir dan memroses seluruh syarat yang diberlakukan pemerintah. Demikian pula seputar keanggotaan serta dukungan dari asosiasi usaha seperti KADIN dan APINDO yang semakin inklusif, karena semakin terhubung secara digital. Jika dulu harus belajar sendiri berikut menjumpai begitu banyak lembar isian, kini digitalisasi mengantarkan mereka pada perangkat Wiki Wirausaha yang memberikan banyak kemudahan.

 

 

Kondisi yang menurutnya juga mesti dimanfaatkan oleh para pengusaha termasuk yang berskala kecil maupun menengah, dan tengah berupaya naik kelas. Selain itu, dirinya mengingatkan agar pelaku usaha tak serta merta berorientasi melakukan ekspor hingga melupakan pangsa pasar dalam negeri yang sangat luas dan potensial. Hal mana menurut Dharmaji semestinya memanfaatkan pula momentum istimewa, ketika minat konsumsi masyarakat terhadap produk lokal, yang memiliki kekhususan serta keunikan tersendiri, saat ini semakin meningkat. Ia berharap UMKM dapat menjadikannya sebagai peluang guna melaju dan berkembang, dengan memanfaatkan dukungan dari berbagai pihak, dalam hal ini perusahaan.

 

Penulis: Fatimah Azzahra, Fahira Afrah Primadiani, Jaka Anindita

Grafis: Dede Ilham Fitriana

Foto: Noveradika Priananta

 






Jaka Anindita
Pemimpin Redaksi




Previous Post

Halalbihalal, Kebinekaan dan Makan-Makan

Next Post

85 Tahun Sinar Mas: Mengapresiasi UMKM





0 Comment


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


More Story

Halalbihalal, Kebinekaan dan Makan-Makan

“Bapak Ibu sekalian yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Alhamdulillah kita bisa berhalalbihalal. Ini istilah yang...

August 7, 2023