Breaking

SM Squad: Hadir Menggugah Teman dan Khalayak

Breaking News / Sekitar Kita / Slider / Top News / December 13, 2023

Sebuah perusahaan atau brand (jenama) memanfaatkan peran micro influencers untuk membangun komunikasi sekaligus kedekatan dengan publik kini menjadi kelaziman. Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Retasari Dewi berpendapat bahwa pengemasan brand community dilakukan untuk menunjukkan kedekatan antara konsumen dengan brand atau perusahaan tertentu. “Ini menjadi modal penting bagi perusahaan untuk membentuk loyalitas. Salah satu manfaatnya adalah menumbuhkan perasaan memiliki pada brand, lewat kerap berbagi pengetahuan, pengalaman terkait brand itu. Hal ini juga nantinya bisa dijadikan sebagai feedback bagi perusahaan.” Menurut Retasari hal ini berlatarkan tingginya persaingan antar perusahaan dengan masing-masing brand yang mereka usung. “Perusahaan harus berinovasi, yang salah satunya membentuk komunitas seperti SM Squad. Ini merupakan bentuk investasi, sehingga perusahaan harus benar-benar merancang strategi mulai dari goals, objective, program, hingga evaluasi program.

 

Dirinya mengingatkan, mayoritas publik dan konsumen suka berbagi, suka saling mengapresiasi, serta berkomentar. “Di era digital saat ini social media merupakan perangkat yang sangat berpengaruh untuk pembentukan opini masyarakat. Menurut saya brand community merupakan strategi yang tepat agar perusahaan bisa di-notice oleh audience yang lebih luas, juga mendapatkan feedback dari audience secara lebih cepat. Feedback yang disampaikan ini dapat menjadi referensi meningkatkan produktivitas dan kemajuan perusahaan,” ujarnya menganalisis.

 

Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Retasari Dewi. Membangun komunitas micro influencer membutuhkan strategi, eksekusi serta evaluasi yang mumpuni.

 

Jalur micro influencers dinilainya pilihan yang baik karena ada unsur kedekatan di sana. “SM Squad sebagai micro influencers perusahaan merupakan suatu hal yang positif. Hal ini terbukti di zaman sekarang ini engagement para pemengaruh di social media sangat tinggi, dan bisa sangat berdampak bagi suatu brand. Penggunaan micro influencers juga bisa membuat brand lebih relate dengan audience–nya karena mayoritas memiliki hubungan yang dekat dengan audience mereka.”

 

Karena peran berikut tujuan yang hendak diraih, inisiatif semacam ini menurut Retasari membutuhkan rancang bangun strategi hingga evaluasi yang mumpuni. Itu dilakukan President Office lewat penilaian kinerja setiap anggota SM Squad, layakanya rapor yang disampaikan kepada atasan masing-masing. “Rapor itu yang menunjukkan bagaimana performa anggota, apakah dia aktif atau pasif dalam setiap kegiatan SM Squad dan bagaimana kontribusinya dalam komunitas. Untuk evaluasi per pilar kita serahkan kepada PIC masing-masing. Kami juga selalu menanyakan feedback dan keinginan mereka untuk evaluasi. Apa yang mereka suka dan tidak suka yang nantinya akan kita jadikan pembelajaran,” ujar Community & Content Specialist President Office Sinar Mas, Wulan Cahyaningtyas.

 

Meski follower masih sedikit, Process Engineering Sinar Mas Agribusiness & Food, Muflihatun Nahriyah berhasil lolos seleksi menjadi salah seorang SM Squad.

 

Retasari menyarankan selaku penaung SM Squad, President Office pada tahap awal tak lupa menetapkan khalayak yang menjadi target utama para micro influencers ini, agar dapat mengemas dengan tepat pesan yang ingin disampaikan. “Karena target pasar Sinar Mas yang sangat luas dan masih banyak pihak yang belum familiar bahwa produk yang biasa mereka gunakan, misalnya, merupakan produksi Sinar Mas. Di situ terletak tantangan yang cukup sulit, agar penguatan brand Sinar Mas bisa tercapai.” Beban tugas pun mesti sesuai, karena anggota skadron adalah relawan dari lingkup karyawan yang tidak dapat meninggalkan tugas utamanya di kantor. “Kalau sampai salah langkah, berpotensi menjadi bumerang bagi perusahaan. Karena bisa saja para micro influencers ini justru menyebarkan bad influence kepada follower-nya yang bisa berdampak kepada citra perusahaan,” saran Retasari.

 

“Untuk saat ini, kami merasa SM Squad sudah mulai dikenal oleh lebih banyak orang. Terlihat dari antusiasme karyawan yang mulai bertanya kapan segera diadakan batch ke-2,” kata Wulan. Batch pertama dengan 25 anggota skadron, telah resmi berjaket biru tua dalam acara di Sinar Mas Land Plaza, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Selain itu, masih menurut Wulan, sejumlah pilar usaha juga mulai berkomunikasi serta mengajak SM Squad berkolaborasi. Mendapati perusahaan di bawah naungan Sinar Mas mulai melirik kehadiran SM Squad guna membantu mempertajam penetrasi brand, jasa maupun produk yang mereka miliki, mulai dari lingkup Sinar Mas hingga ke khalayak luas, melegakan President Office selaku penggagas sekaligus pengampu program ini.

 

Mengetahui sesama anggota skadron memiliki beragam kemahiran khusus, Project Management Office Sinar Mas Agribusiness & Food, Miftakhusani semakin terdorong meningkatkan personal skill yang ada pada dirinya.

 

Lantas bagaimana dengan para anggota skadron? Salah seorang anggota SM Squad, Muflihatun Nahriyah yang sehari-hari bertugas di Process Engineering Sinar Mas Agribusiness & Food merasakan adanya privilese yang dirinya dapatkan. Ngerasa ada privilese, karena dulu kalau ada event perusahaan terasa kurang peduli sekaligus kurang dilibatkan. Tapi semenjak menjadi anggota SM Squad, bisa lebih sering berkontribusi dalam kegiatan perusahaan. Ternyata seru juga.” Sedangkan Culture & Employee Engagement APP Group, Siska Yulia Piliang yang tugas kesehariannya memang membangun kultur di lingkungan kerja, langsung mendapatkan perkenan atasan untuk bergabung. “Ketika ada momen bisa bergabung di SM Squad, dengan lingkup yang lebih besar, aku jadi excited,” ujarnya.

 

Baca juga: Memberi dan Meraih Manfaat Lewat SM Squad

 

Bahkan menjadi anggota skadron juga memunculkan motivasi tersendiri, seperti disampaikan Project Management Office Sinar Mas Agribusiness & Food, Miftakhusani atau Miftah, yang mengatakan dirinya terdorong untuk meningkatkan personal skill setelah mengetahui rekan-rekannya memiliki kemahiran fotografi, bahkan ada yang menguasai pengoperasian drone. “Di SM Squad juga banyak challenge yang harus kita ikuti, sehingga kita harus mencoba improve lagi, upgrade, menambah ilmu baru yang belum pernah kita temui sebelumnya,” kata Miftah yang meyakini unggahan aktivitasnya di media sosial, dapat menjadi jendela menarik perhatian orang untuk mengetahui lebih jauh tentang Sinar Mas. Sedangkan bagi Staff Internal Auditor PT Asuransi Sinar Mas, Fonny Themia yang bekerja di unit berisikan teman-teman dengan karakter pendiam, berada di SM Squad membuatnya jadi lebih percaya diri menggerakkan mereka tadi.  “Jadi lebih gampang buat mengajak mereka bareng-bareng membuat konten. Jadi aku bisa mengajak teman-teman untuk lebih berani tampil.” Pernyataan Siska dapat merangkum semua tadi, “Intinya, kita bisa saling cross-sharing learning sesama member SM Squad,” demikian Siska yang dengan percaya diri mengaku bila di dalam dirinya telah mengalir darah Sinar Mas.

 

 

Komunitas serupa ini pernah beberapa kali terinisiasi. Bahkan beberapa anggotanya dulu berhasil lolos seleksi, dan kini bergabung dalam SM Squad. Pengalaman terdahulu mereka juga mengundang penasaran orang lain, sebagaimana Fonny berkisah. “Awalnya mau coba-coba aja. Karena kan divisi aku di internal audit, dan salah satu teman sedivisi pernah ikut komunitas sejenis, pendahulunya. Karena dia ikut, aku jadi kayak kepo (ingin tahu-Red) aja ingin ikut komunitas internal perusahaan juga,” katanya. President Office memang telah mengeksplorasi dan menguji coba ide ini beberapa kali. Ketika itu, pandemi Covid-19 menjadikan kegiatan lebih banyak berlangsung secara daring. Sebagaimana disampaikan Specialist Complaint Handling APP Group, Nikolaus Sigit Gusti Nugroho. “Langsung tertarik karena konsepnya kayaknya akan lebih seru, karena banyak kegiatan offline.”

 

Jika sebelumnya unggahan video Internal Auditor PT Asuransi Sinar Mas, Fonny Themia lebih bersifat personal, kini selain semakin terbuka juga bertambah percaya diri mengajak rekan kerjanya turut memproduksi konten di media sosial.

 

Peluang melakukannya secara variatif lewat tatap muka langsung, semakin terbuka, di mana memandu berjoget tadi hanya sebagian kecil di antaranya. Lewat kegiatan itu saja tugas lain mereka turut tergambar. “Simple-nya ketika event HUT (Sinar Mas-Red), terlihat bahwa member SM Squad sangat antusias dengan kegiatan dan rangkaian acara kemarin, dibandingkan teman-teman non-SM Squad,” kenang Muflihatun akan kegiatan kopi darat pertamanya. Tugas Muflih dan anggota skadron adalah menularkan gairah yang sama ke teman-temannya tadi. Melihat minat bergabung para karyawan muda yang tak surut meski kemasan komunitas micro influencers Sinar Mas ini sempat berganti, keberlangsungan serta orisinalitasnya yang perlu dijaga. Sabtu malam (9/12/2023) di tengah pagelaran Malam 100 Cinta yang digagas PT Smartfren Telecom Tbk di Jakarta International Expo Convention Center and Theatre, Kemayoran, Jakarta, sebagian anggota skadron tampak membaur di antara penonton, mengabadikan berikut menyebarluaskan kesemarakan di sana. Kali ini tanpa jaket biru, tapi dengan busana bernuansa serba batik selaras tema acara.

 

Antusiasme karyawan cukup baik karena selepas angkatan pertama resmi terbentuk, sudah berdatangan pertanyaan kapan angkatan rekrutmen angkatan kedua.

 

Penulis: Fatimah Azzahra, Fahira Afrah Primadiani, Jaka Anindita

Grafis: Dede Ilham Fitriana

Foto: Noveradika Priananta

 

 






Jaka Anindita




Previous Post

Memberi dan Meraih Manfaat Lewat SM Squad

Next Post

Wisuda Sinar Mas ke-11: Tanpa Toga, Tetap Bermakna





1 Comment

on January 9, 2024

Kerenn Sinarmas.. ide-ide segar untuk menaikan brand Sinarmas



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


More Story

Memberi dan Meraih Manfaat Lewat SM Squad

Berbeda dengan perayaan hari jadi Sinar Mas yang sekian tahun berlangsung di lobi utama Sinar Mas Land Plaza Jakarta, gelaran...

December 13, 2023