Breaking

Kalender Feng Shui: Dapat Dimaknai Serius, untuk Hiburan pun Boleh

Breaking News / Cover Story / Slider / Top News / April 4, 2024

Sembilan belas tahun sudah Sinar Mas memulai tahun baru dengan menyebarluaskan kalender berpenanda kepada para karyawan, rekanan, maupun mitranya. Pihak yang menerimanya, memakai kalender ini dengan beragam pertimbangan, juga kebutuhan. Kerap menjadi perbicangan di ranah maya, jadi pertanda baik bila niatan menggunakannya sebagai wahana corporate branding berlangsung efektif.

 

Penjenamaan Korporat

 

“Sebelumnya beberapa relasi yang memiliki kalender dengan penanda feng shui memiliki ketertarikan akan makna di dalamnya. Hanya saja, pemahaman mereka terhambat faktor bahasa dalam kalender yang berasal dari luar negeri, pemberian rekan-rekannya. Bertanya kepada sosok keturunan tionghoa, termasuk pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja ketika itu, menjadi solusinya.” Demikian International Relations Corporate Affairs Director di President Office Sinar Mas, Joice Budisusanto mengisahkan bagaimana kalender berpenanda feng shui dalam penanggalan di dalamnya menjadi ciri khas Sinar Mas bersama pilar usahanya setiap awal tahun.

Berlangsung beberapa waktu, Joice yang pada saat itu menjabat selaku Head of Corporate Communications di President Office melihatnya sebagai kesempatan baik bagi Sinar Mas untuk menjadikannya wahana penjenamaan lembaga (corporate branding). “Awalnya karena banyaknya minat untuk menggunakan kalender feng shui sebagai acuan untuk acara-acara besar, maka akhirnya kami mengusahakan agar kita bisa memilikinya dalam versi bahasa Inggris.” Dirinya mengenang, founder beserta Sinar Mas Board Member sangat mendukung ide itu. “Putra Pak Eka yang masa itu berada di Hong Kong (Oei Hong Leong-Red) sudah lama menggunakan jasa sebuah konsultan feng shui, jadi kami memilihnya, dan tidak lagi mencari konsultan lain,” ceritanya.

 

Bagi Joice Budisusanto, kalender Sinar Mas berpenanda feng shui adalah upaya membangun corporate branding.

 

Tantangan baru terasakan mana kala meminta firma tadi untuk mengeluarkan penandaan feng shui berbahasa Inggris yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. “Komunikasi dengan pihak pembuat berliku sekali karena selain hanya bisa berbahasa Mandarin, mereka juga belum pernah membuat feng shui dalam bahasa Inggris. Tapi karena ini merupakan peluang baru, tahun berikutnya mereka sudah bisa melakukannya, dan sejak itu kita selalu membelinya dari sana,” kata Joice.

Itu yang menyebabkan President Office Sinar Mas hingga kini tidak berpaling ke firma lain. “Konsultan ini sudah dipercaya cukup lama oleh founder dan shareholders. Proses hingga akhirnya bisa menghasilkan informasi yang reliable seperti yang mereka lakukan juga tidak mudah dan memerlukan waktu yang panjang. Jadi, kita tidak mencari konsultan lain, baik di luar maupun dalam negeri. Jika sudah teruji, kenapa harus mencoba yang lain?” ujarnya.

 

Karena kesabaran, ketelitian dan ketekunan Sidhi Pintaka, kalender berpenanda feng shui hadir setiap tahun sejak 2006 silam.

 

Proses menjadi sebuah kalender masehi berbahasa Indonesia yang berpadu dengan penandaan feng shui di dalamnya, membutuhkan kecermatan khusus menghamparkan kedua materi tadi. “Ada perasaan was-was kalau-kalau membuat kesalahan, mengingat bahwa kalender ini akan digunakan banyak orang, bisa jadi untuk acuan merencankan acara-acara penting, baik pribadi maupun perusahaan,” ujar desainer di Creative & Social Media Department, President Office Sinar Mas, Sidhi Pintaka yang bertanggung jawab akan hal ini sejak 2006, atau sedari awal kalender Sinar Mas hadir. Terlebih di fase awal, pengerjaannya mesti dilakukan dengan menyalin lewat mengetik ulang karena dokumen yang diterimanya saat itu berupa citra. Belakangan desainer seperti dirinya, dapat melakukannya lebih sederhana dengan salin-rekat, meski senjata utamanya menurut Pintaka tetaplah kesabaran, ketelitian dan ketekunan. Meski hingga kini perannya belum juga tergantikan, dirinya yakin semua desainer mampu melakukan hal serupa, dengan berbekal ketiga senjata tadi.

 

Tidak Mengikat

 

Jika pembuatannya berlatarkan tujuan yang cukup mulia, penggunaannya tidak selalu seserius itu. Humas Ahli Pertama di Sekretariat Presiden RI, Kharisma Natalia Purba mengaku cukup mengenal penggunaan perhitungan feng shui dalam kesehariannya, seperti dalam rancang bangun tempat tinggal, penempatan perabotan dalam rumah, hingga pengaturan waktu persalinan, yang referensinya, tersedia dalam ragam bentuk. Walhasil ketika menerima paket kalender Sinar Mas, Ima demikian dirinya biasa disapa bersama beberapa rekan kerjanya sekantor langsung tertarik. “Tapi saya melihatnya sekadar acuan untuk FYI (for your information-Red) saja. Seperti, oh, ternyata di hari ini dianggap bagus untuk aktivitas tertentu. Untuk sekadar tahu saja, dan tidak sepenuhnya dijalani gitu,” ujarnya.

 

Pemanfaatannya beberapa kali menjadi perbincangan di media sosial.

 

Demikian pula jika ia bersama teman-temannya di kantor menyimak penanggalan bertanda hitam. “Misalnya unlucky day, tanggal hitam, sedangkan kami ada kegiatan penting gitu. Nggak serta merta kita batalkan, tapi ya, oh unlucky day nih, yang pada kenyataannya nggak selalu unlucky day juga,” tambahnya. Dengan kata lain pemanfaatan bersama olehnya di kantor tidak sampai sebegitu dalamnya, sampai mengubah agenda presiden, apalagi hingga menggeser keimanannya.

Satu hal lain yang jangan dilupakan, kehadiran kalender berpenanda feng shui penyikapannya membutuhkan pemikiran terbuka, tanpa harus meyakininya laksana sebuah keimanan. Seperti disampaikan Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, Eko Maryadi. “Di sini pentingnya berpikiran terbuka, karena dengan demikian, kita membuka lebih luas cakrawala berpikir, termasuk dalam memahami ideologi, atau ajaran apapun, termasuk feng shui. Saya melihatnya dalam arti bahwa it works for some reason, gitu lho. Ini jadi connect gitu. Apa yang dijelaskan feng shui itu ternyata mempengaruhi hidup saya. Jadi, itu bukan soal kepercayaan yang mengikat. Ini soal harmoni dengan alam, connectivity with the nature. Tidak ada unsur kepercayaan yang mengikat. Lo percaya boleh, gak percaya juga boleh,” begitu sosok yang akrab dipanggil Item ini memaparkan.

 

Feng shui tidak terkait dengan agama maupun kepercayaan tertentu, demikian Angelina Fang.

 

Eko yang lama menjadi jurnalis, serta pernah menjabat Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen Indonesia tahun 2011 hingga 2014 ini berpendapat pemanfaatan feng shui tidak mengganggu keimanan, “Karena dalam banyak hal kita juga tergantung dengan budaya dan ilmu dari banyak tempat, termasuk China. Pengobatan tradisional misalnya, pemanfaatan herbal, kemudian juga ilmu bela diri, meditasi, konservasi alam, hal itu sebagian kita pelajari dari China. Kuncinya, kalender itu semestinya tersebarluaskan ke orang-orang berpikiran terbuka. It’s not a religion, there is no obligation for you to believe it. Jadi, percaya atau enggak itu dikembalikan kepada setiap orang,” ungkapnya disertai senyum. Sedari tahun 2022 silam, dirinya termasuk salah seorang penerima kalender Sinar Mas.

Contoh pemanfaatan yang tak terlalu serius, tapi cukup semarak adalah ketika warganet atau netizen lewat cuitan mereka di wahana media sosial X, memperbincangkan – dalam konteks guyon tentu saja –penyelenggaraan Pemilihan Umum pada hari Rabu (4/2/2024) yang diwarnai oleh banjir di sejumlah tempat pemungutan suara hingga pada ketertinggalan pasangan calon tertentu dari lawannya, diakibatkan tidak menyimak kalender Sinar Mas yang menandai hari saat pencoblosan dengan warna hitam atau unlucky day. Bahkan bahasan tadi ikut menular pula ke media sosial Instagram. Pemantauan dari perangkat milik Sinar Mas Social Media Center mendapati besarnya percakapan warganet mengenai hal ini.

 

Menurut Eko Maryadi, kalender berpenanda feng shui mesti disikapi dengan pemikiran terbuka.

 

Berbasis Pengetahuan

 

Kegamangan orang atau sebagian kalangan menerima pemanfaatan feng shui dalam keseharian, sebenarnya bukan hal baru yang hanya terjadi di sekitar kita. Di negara asalnya, China selepas masa pemerintahan Dinasti Tang menghadapi pula praktik penggunaan feng shui yang popularitasnya terus meningkat seiring menguatnya kepercayaan akan pengaruhnya terhadap capaian kekayaan, kepandaian, jabatan, bahkan hingga potensi seseorang keluarga kerajaan untuk menjadi kaisar. Situasi yang tentunya ‘mengganggu’ elite kekaisaran sehingga dalam beberapa kali muncul langkah untuk membatasi sampai melarang praktik penggunaan feng shui. Namun secara beriringan, disikapi mendua oleh penguasa karena mereka justru turut menggunakannya juga, seperti diilustrasikan Kustedja dan koleganya dalam publikasi mereka tahun 2012.

Namun sifat feng shui yang elastis sehingga dalam penafsiran juga penerapannya selalu menyesuaikan dengan konteks histori, lingkungan, budaya, adat istiadat, hingga kebutuhan penggunanya yang bersifat subjektif, masih menurut Kustedja, malah menjadikannya tetap bertahan, serta populer hingga kini.  Meminjam pembahasaan yang disampaikan praktisi feng shui Kang Hong Kian kepada harian Kompas tahun lalu, karena pada dasarnya feng shui adalah ilmu untuk hidup selaras dengan alam, mewujudkan keseimbangan hidup. ”Feng shui adalah pengetahuan yang dipakai untuk menata kehidupan agar lebih baik dengan cara hidup serasi dengan alam. Feng shui menyiasati segala sesuatu supaya manusia dapat hidup selaras dengan alam,” ujar Kang dalam wawancaranya dengan harian yang sama di tahun 2009 silam.

 

Berdiri kedua dari kiri, saat bertugas mendampingi presiden dan para jurnalis, Kharisma merasa hari bertanda bulatan hitam tidak serta merta bermakna unlucky day.

 

Senada dengan Hong Kian, konsultan yang juga pendiri Feng Shui Consulting Indonesia, Angelina Fang berpendapat bila feng shui tidak terkait dengan agama maupun kepercayaan tertentu, melainkan lebih kepada ilmu dan seni yang sudah ada sejak sekitar 6.000 tahun silam, sebelum agama dan kepercayaan yang berlaku saat ini dikenal. Karenanya, jasa konsultasi yang ia berikan disebutnya berbasis kajian. “Hasil dari analisis, bukan berdasarkan intuisi atau terawangan. Kami menerapkan feng shui yang otentik dan ilmiah,” kata Angelina. Berangkat dari kata feng yang berarti angin dan shui yang bermakna air, Angelina mencontohkan sebuah ruangan yang ideal adalah yang memberikan jalan bagi udara untuk bersirkulasi dengan baik, memenuhi kebutuhan oksigen mereka yang beraktivitas di dalamnya, membantu mereka lebih sehat, segar, sehingga mampu berpikir jernih berikut mengambil keputusan yang baik, dan berujung pada produktivitas yang maksimal.

Itu sebabnya Angelina menolak bila disebut selaku paranormal karena kemampuan yang dimilikinya diperoleh dari belajar dari para pakar. “Saya bukan paranormal, masih normal, karena saya tidak bisa menerawang. Untuk memberikan konsultasi, saya membutuhkan data. Kalau rumah, saya perlu mengetahui lokasinya, denahnya, memperhatikan bagaimana kontur alam dan cuacanya.” Menurutnya, telah menjadi tugas bagi para praktisi seperti dirinya untuk mengedukasi publik yang tergiring mitos keliru tentang feng shui. Ada beragam makna dalam sebuah kalender berpenanda feng shui keluaran President Office Sinar Mas, mulai dari penjenamaan korporat yang hadir ‘berbeda’, panduan aktivitas keseharian bagi pengguna yang merasa terhubung dengannya sekaligus menuai manfaatnya, menjadi referensi pembanding, hingga sekadar rujukan memancing humor di sela rutinitas.

Semua tadi pilihan setiap penggunanya, bukan keharusan buat meyakininya laksana keimanan. Sementara dari sisi penjenamaan korporat, semakin beragam tujuan pemanfaatannya, dan kian meluas kalangan yang mengaksesnya, bertambah baik bagi Sinar Mas.

 

 

Penulis: Jaka Anindita, Delia Nurusyifa, Josephine Laura Sutanto

Foto: Noveradika Priananta, koleksi pribadi narasumber






Jaka Anindita
Pemimpin Redaksi




Previous Post

Tahun Baru Imlek 2575: Melangkah Optimistis, Namun tetap Waspada





9 Comments

on April 4, 2024

Mantap Smile digital, ada Bu JB dan Pak Pin juga (salam kangen). Seru banget artikel tentang kalender yang (sekarang) viral, turut bangga pernah ikut “ngecek” sebelum cetak, sukses selalu 🙂

on April 5, 2024

Pak, Bu, boleh bagi ga calendernya? saya suka sekali nih sama calender fengshui ini. Please.

Ttd.
Aku

on April 5, 2024

Kalender Sinar Mas menjadi patokan saya untuk berkegiatan. Percaya tidak Percaya kembali lagi ke pelaksananya

on April 5, 2024

Tidak hanya sekadar menandai waktu dan memori, merupakan alat yang membantu mengorganisir dan mengatur kehidupan sehari-hari. Dengan berbagai format dan tampilan, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, membantu menjaga keteraturan, mengingatkan pada janji-janji yang harus ditepati, dan memberikan arah dalam menjalani hidup.

on April 5, 2024

Kalendar yang selalu di cari oleh perusahaan – perusahaan lain tiap tahunnya…kalendar yang menjadi idola nasional..

Lanjutkan!!

on April 17, 2024

Ini kalender yang setiap tahunnya selalu dinanti-nantikan oleh mitra dan relasi. Nilai fengshui yang secara konsisten selalu ditawarkan oleh kalender Sinar Mas ternyata dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Senang ketika lihat Kalender Sinar Mas menjadi viral di media sosial. Kuddos Tim Sinar Mas!



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


More Story

Tahun Baru Imlek 2575: Melangkah Optimistis, Namun tetap Waspada

Perayaan Tahun Baru Imlek 2575 di lingkup Sinar Mas mengangkat pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman, untuk menuju...

February 26, 2024