Dian Solar Bangun PLTS Atap Untuk Museum & Galeri SBY*ANI di Pacitan

Museum & Galeri SBY*ANI di Pacitan, Jawa Timur menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap berkapasitas 289,2 kilowatt-peak (kWp), hasil kolaborasi dengan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, bagian dari pilar energi dan infrastruktur Sinar Mas, melalui anak perusahaannya PT Daya Mas Agra Sejahtera (Dian Solar).

Peresmian PLTS Atap ini berlangsung pada Jumat, 8 Agustus 2025, di Auditorium Museum & Galeri SBY-ANI. Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil E. Dardak, serta perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Pacitan.

“Momentum ini adalah perlambang komitmen penggunaan panel surya di negeri kita juga menjadi perhatian para tokoh sekaligus negarawan,” ujar Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman, saat ditemui terpisah pada Sabtu (9/8/2025).

PLTS Atap ini terdiri dari 416 panel surya yang mampu menghasilkan sekitar 328.000 kilowatt-jam (kWh) energi bersih setiap tahun. PT DSS memperkirakan pengoperasian sistem ini dapat mengurangi emisi karbon sebesar 262.400 kilogram CO per tahun atau setara dengan menanam hampir 12 ribu pohon.

Ferry mengatakan, kehadiran panel surya di institusi budaya seperti Museum dan Galeri SBY-ANI mencerminkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk para tokoh nasional, terhadap pemanfaatan energi terbarukan. “Ini adalah simbol pemanfaatan panel surya telah menjadi perhatian berbagai kalangan. Harapannya, langkah ini menginspirasi lebih banyak pihak agar target bauran energi EBT sebesar 23 persen dapat tercapai lebih cepat,” ujarnya.

Proyek ini dibangun dan diselesaikan oleh Dian Solar, yang bertanggung jawab penuh atas proses perencanaan teknis, konstruksi, hingga berjalannya operasi sistem solar PV rooftop di Museum SBY*ANI.

Direktur Eksekutif Museum & Galeri SBY-ANI, Ossy Dermawan, mengatakan inisiatif ini sejalan dengan misi pembangunan nasional jangka panjang khususnya Asta Cita yang menempatkan transisi energi sebagai pilar utama. “Dengan kontribusi energi hijau dari institusi seperti museum ini, kita membuktikan bahwa visi transisi energi bisa diwujudkan secara konkret lewat kolaborasi dan penerapan teknologi di tingkat lokal,” kata Ossy.

Kolabrasi ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, swasta, bersama potensi masyarakat dapat mendorong proses transisi energi.

“Kami merasa terhormat dapat berkontribusi memperkuat niatan Museum & Galeri SBY*ANI sebagai gerbang multidimensional, yang memberi ruang bagi publik untuk terus belajar dan mengembangkan diri demi membangun kehidupan masa depan yang lebih baik. Salah satu di antaranya melalui pemanfaatan panel surya yang bukan hanya energi bersih namun juga ramah lingkungan serta mendukung transisi energi dan ekonomi rendah karbon,” ujar Lokita Prasetya, Wakil Presiden Direktur PT Dian Swastatika Sentosa Tbk.

Hal yang oleh Executive Director Sinar Mas Hong Tjhin dalam pengantarnya mewakili manajemen Sinar Mas, dimaknai sebagai capaian berharga dalam menyediakan solusi energi bersih dan terbarukan di Indonesia. “Ketika museum yang sarat makna dan nilai sejarah memilih energi surya sebagai sumber dayanya, maka pilihan tersebut dapat menginspirasi banyak pihak: rumah tangga, institusi pemerintah, kawasan komersial, pendidikan, dan sektor lainnya, untuk mengambil langkah serupa,” ujar Hong Tjhin yang juga Ketua Umum Eka Tjipta Foundation.

Dengan peresmian ini, Sinar Mas melalui DSSA dan Dian Solar menegaskan perannya dalam mendukung peta jalan energi bersih nasional. Melalui penerapan teknologi, kemitraan strategis, dan pelibatan masyarakat, proyek ini menjadi contoh nyata sinergi antara inovasi, pelestarian warisan budaya, dan keberlanjutan lingkungan.