Sinar Mas Bangun Jalan Alternatif di Balikpapan

PT Sinar Mas Wisesa, anak usaha Sinar Mas Land Group, membangun jalan raya yang menghubungkan Jalan MT Haryono dengan KM 7 di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Jalan ini dibangun untuk mengurai kemacetan, sekaligus berfungsi sebagaimana perlintasan kendaraan pada umumnya, namun dengan syarat terbatas.

Akses baru sepanjang 3 kilometer ini membelah Grand City, kawasan perumahan terpadu yang tengah dikembangkan Sinar Mas Wisesa sejak 2014.

“Kami membangun jalan sepanjang 3 kilometer dengan lebar 32 meter. Baru terbangun 1,5 kilometer,” ujar Kepala Divisi Grand City Balikpapan Erwin Anggianto, kepada KompasProperti, Sabtu (25/3/2017).

Sebagaimana diketahui, Kota Balikpapan mengalami kemacetan di beberapa titik. Kemacetan terparah, ada di KM 5 Jalan Soekarno-Hatta yang merupakan poros Balikpapan ke Samarinda .

Berbagai jenis kendaraan menumpuk, mulai dari kendaraan besar, seperti bis antar-kota dan antar-jemput karyawan, truk beban trailer, mobil beban, hingga pengangkut alat berat, bersaing dengan mobil penumpang biasa dan motor.

Puncak kemacetan selalu terjadi saat pagi dan menjelang petang. Jalan tembus yang dibangun Sinar Mas ini pun dinilai akan meringankan kerja mengatasi kemacetan.

“Jalan ini bisa mengurangi kemacetan di KM 5. Kendaraan kecil lewat sini (Grand City), kendaraan besar fokus di jalanan raya,” kata Wali kota Balikpapan, Rizal Effendi, usai peletakan batu pertama pembangunan jalan.

Pembangunan jalan ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan perumahan Grand City.

Di dalam kawasan perumahan terdapat pemukiman kelas menengah ke atas sebanyak 6.500 unit, pusat belanja, perkantoran, ruang publik, hingga tempat rekreasi, dengan luas lahan 224 hektar.

Sinar Mas merancang akses baru ini dalam dua cabang, satu menuju pusat belanja, perkantoran, pusat rekreasi, olahraga, wisata kuliner, hingga menembus KM 7.

Sedangkan percabangan jalan yang lain melintasi hunian yang sedang digarap dan tembus di KM 8.

Setiap cabang dibuat menjadi 6 lajur dan dilengkapi jalur pedestrian, serta median berupa taman, dan pohon peneduh.

Rencananya, akses baru ini dapat dimanfaatkan publik pada 2018 mendatang.

(Sumber: Kompas.com )