Breaking

Kampus Sekolah Vokasi Undip: Virtual Peresmiannya, Nyata Dukungannya

Breaking News / Lensa ETF / Slider / September 10, 2020

Rabu pagi, 26 Agustus, Universitas Diponegoro meresmikan gedung Sekolah Vokasi yang bertempat di bilangan Kampus Tembalang, Semarang. Berbeda dengan peresmian lazimnya, kesibukan berlangsung di tiga kota. Selain Semarang, di mana telah bersiap Rektor Universitas Diponegoro, Yos Johan Utama, Dekan Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro, Budiyono beserta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, aktivitas terjadi pula di Istana Kepresidenan Bogor karena Presiden Joko Widodo meresmikannya dari sana. Sementara Jakarta menjadi tempat berkumpulnya perwakilan perusahaan yang menjadi mitra pembangunan kampus anyar tersebut. Demikian jadinya bila peresmian dilakukan secara virtual.

 

Presiden Joko Widodo menandatangani prasasti peresmian di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (26/8). Hadir bermasker membuat identifikasi sedikit suar, mereka adalah (dari kiri) Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (foto Sekretariat Presiden).

 

”Prioritas Kabinet Indonesia Maju lima tahun ke depan adalah pengembangan sumber daya manusia untuk membawa kita menjadi negara maju. Karena saat puncak bonus demografi tiba, di mana usia kerja mendominasi proporsi penduduk Indonesia, kita harus menyediakan peluang kerja sebanyak-banyaknya, meningkatkan kapasitas SDM yang lebih produktif, lebih kompetitif, di mana pendidikan vokasi menempati posisi penting dalam pengembangan SDM kita. Oleh karena itu, saya menyambut baik bantuan dari Sinar Mas, dan grup Astra kepada Universitas Diponegoro dalam bentuk gedung dan juga infrastruktur pendukungnya untuk pendidikan vokasi,” kata Presiden dalam sambutannya. “Di luar pendidikan tinggi ada industri yang langsung bekerja di lapangan, praktik langsung di lapangan. Ada ekosistem kewirausahaan, ada research and development, ini merupakan sumber pembelajaran yang baik bagi generasi muda kita, apalagi dalam pendidikan vokasional,” Jokowi berpesan.

 

Sedikit berbangga hati tentu tak salah, karena di tengah pandemi yang menjadikan setiap aktivitas berlangsung penuh pembatasan, Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto mendapat kesempatan untuk hadir langsung di Bogor. “Kebutuhan sumber daya manusia berlatar belakang pendidikan vokasi sesungguhnya tinggi. Hanya saja, kuantitas angkatan kerja kejuruan memang terbatas, dan mereka yang memiliki kemampuan sesuai kebutuhan industri lebih sedikit lagi jumlahnya. Dukungan berbentuk hibah seperti ini dapat menjadi solusi menjembatani kebutuhan kami,” ujarnya selepas mendampingi Presiden bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

 

 

Menggunakan rancang bangun berkonsep green building, bangunan empat lantai seluas hampir 5.000 meter persegi yang menyediakan pula entrepreuneurship lounge, di mana Undip bersama akselarator GK Plug and Play akan memanfaatkannya guna membentuk sosok wirausahawan muda, dipandang Sulistiyanto sebagai perlambang tekad sivitas akademika menjawab tantangan zaman, “Di sebuah lingkungan yang ramah lingkungan dan energi, sekaligus humanis, guna berinovasi melalui aneka penelitian dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya industri.” Di sana, Sinar Mas dan Astra menghibahkan dana tak kurang dari Rp40 miliar.

 

Rancang bangun modern dan ramah lingkungan tak saja memfasilitasi pengembangan kapasitas keahlian, tapi juga membangun rasa percaya diri para mahasiswa.

 

Kedua entitas memang memiliki rekam jejak cukup panjang dalam pengembangan pendidikan kejuruan sebagaimana Direktur Eksekutif Eka Tjipta Foundation (ETF), Ardy Candra Sutandi dalam konferensi pers virtual menyebut, “Komitmen Sinar Mas tampak pada Institut Teknologi dan Sains Bandung yang berdiri di Deltamas tahun 2010, bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung dan Pemerintah Kabupaten Bekasi, serta kehadiran Politeknik Sinar Mas Berau Coal di Kalimantan Timur tahun 2019.” Menurutnya, tahun ini, inisiatif berwujud program Revitalisasi SMK yang memunculkan SMK binaan dengan bidang studi Marketing dan Komunikasi Digital (Medsos), yakni SMK 1 Gunung Sahari dan SMK Kanisius Ungaran. “Pada lingkup internal, ETF telah menyediakan rambu bagi program pemagangan di pilar bisnis Sinar Mas, yang direncanakan terimplementasi tahun 202,” ujarnya.

 

 

Dengan nilai dukungan sejumlah itu, tidak mengherankan jika kedua entitas, Sinar Mas dan Astra, meski tak diniatkan, terbaca bersaing dalam melakukan pembeberan kegiatan peresmian di media massa. Hingga tiga hari selepas peresmian ada seratusan berita di laman media daring memberitakannya. Tak ada yang kalah di sini, semua adalah pemenang, dengan pemenang utamanya tentu pendidikan vokasi di negeri ini. Seperti dikatakan Rektor, Yos Johan Utama, “Sikap patriotik kedua perusahaan semoga bisa menjadi teladan bagi dunia industri lainnya untuk berpartisipasi secara nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia. Sehingga bukan tidak mungkin pada saatnya, pendidikan vokasi menjadi juara.”

 

Sebagaimana dipesankan oleh rektor: mengantar pendidikan vokasi menjadi juara.

 

Penulis: Jaka Anindita

Foto: Noveradika Priananta

Grafis: Sidhi Pintaka

Video: Andri Riza

 

 

 


Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,



Jaka Anindita
Pemimpin Redaksi




Previous Post

Jelang Sore di Roxy Mas: Crowd Control adalah Seni

Next Post

Swakarya Logo Ulang Tahun Sinar Mas





You might also like



0 Comment


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


More Story

Jelang Sore di Roxy Mas: Crowd Control adalah Seni

Lewat tengah hari, lorong di mal semakin padat dengan lalu lalang orang. “Protokol menjaga jarak, mengharuskan minimalisasi...

July 9, 2020