Breaking

Para Profesional di Puncak Tertinggi

Breaking News / Sekitar Kita / Slider / April 5, 2021

Dua puluh tiga tahun sudah Sinar Mas Land Plaza Jakarta berdiri, persisnya pada 28 Maret 2021. Ragam profesi datang, menetap, atau berlalu dari komplek pergedungan ini. Ada yang tak tergantikan. Meski sebagian dari mereka berada dalam naungan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu alias karyawan kontrak, para pembersih kaca jendela harus selalu ada. Artikel berikut adalah pengemasan ulang dari liputan yang berlangsung sekitar tujuh tahun silam, saat pertama kali hadir pada laman SMILE Magazine edisi ke-12, tahun 2014. Penggunaan drone belum menjadi kelaziman seperti saat ini, dan sekarang sudah hadir tim lain yang naik-turun melanjutkan kerja mereka. Namun, kontribusi mereka tak terlupakan.

 

Berkantor di gedung pencakar langit menjadikan segenap kesibukan dalam kungkungan kokoh bangunan jangkung tak tampak dari luar, namun aktivitas profesi satu ini justru terlihat dari kedua sisi, luar dan dalam. Sosok para pembersih kaca sering menjadi pemandangan menarik. Derasnya penggunaan media sosial membuat mereka semakin terkenal gegara sering terabadikan, tampil di dunia maya. Itu dari kejauhan.

 

Kekompakan serta kepercayaan pada rekan kerja mesti terjaga.

 

Dari kedekatan, “Saya suka sensasi dan tekanan adrenalin di gondola. Setelah merasakan pekerjaan mulai dari cleaning service sampai petugas keamanan, saya tidak ingin lagi mencoba pekerjaan selain pembersih kaca,” ujar Jarkasih Ramadhan, yang meski baru berusia 30 tahun, tapi perkara membersihkan kaca gedung pencakar langit, pria Betawi ini terhitung veteran. Sebagai kepala regu yang membawahi 8 orang petugas, ia telah 5 tahun bertugas di Sinar Mas Land Plaza, Jakarta Pusat. Ia mengkui, keterhubungan dan komitmen kuat pada pekerjaannya menjadikan sang istri tidak pernah ragu atau khawatir akan hari-hari suaminya. “Tapi anak-anak memang belum pernah tahu seperti apa pekerjaan saya,” kali ini ia berujar diiringi tersenyum.

 

Semua petugas memegang Surat Izin Operator yang dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

 

Dalam pekerjaannya, keselamatan, kerja sama dan kepercayaan pada rekan kerja harus dijaga dengan prima. Terdiri atas tiga bangunan bertingkat di mana Menara 2 sebagai gedung utama memiliki 39 lantai setinggi 160 meter membuat para pembersih kaca harus menghabiskan waktu yang cukup panjang bersama-sama, mengerjakannya dengan tangan, di tengah sengatan terik, hembusan kuat angin dalam ketinggian ekstrem. Itu menyebabkan hubungan mereka erat dan kuat. “Hubungan kekeluargaan dan penuh humor membuat saya tidak ingin menjajal sensasi di gedung lain meskipun lebih baru dan tinggi daripada di tempat ini,” kata Jarkasih.

‘pembersihan kaca seluruh Menara 2 saja membutuhkan waktu hingga satu setengah bulan’

Saat ‘terbang’, begitu mereka menyebut aktivitas di gondola, para pembersih kaca harus bekerja di lajur yang sama, dari puncak gedung, ke bawah dan kembali lagi ke puncak. Menara 2 terdiri atas 28 lajur. Artinya pembersihan seluruh kaca di sana bisa menghabiskan waktu hingga satu setengah bulan, itu pun dengan catatan jika cuaca bersahabat.

 

Pagi hari adalah waktu terbaik untuk terbang, karena angin bertiup kuat di siang hingga jelang sore hari.

 

Lamanya waktu yang dihabiskan di gondola harus disiasati dengan berbagai cara, tanpa kehilangan fokus. “Saya kadang bergurau dengan teman terbang, agar tidak bosan di atas. Pokoknya jangan sampai melamun, karena itu malah berbahaya,” kata Septana. Mirip dengan kepala regunya, pria asal Bogor ini memilih menjadi pembersih kaca karena cocok dengan minatnya pada ketinggian. “Usia 6 tahun saya sudah mahir memanjat pohon kelapa. Saat sekolah, saya suka mendaki gunung bersama teman,” ungkapnya. Setelah ‘terbang’ sebagai teknisi di beberapa gedung pencakar langit, 2 tahun terakhir ia bertugas di Sinar Mas Land Plaza.

 

Pada beberapa bagian, harus melakukannya ala pemanjat tebing.

 

Tanpa sengaja bertatap mata dengan para karyawan di dalam gedung juga bisa menjadi hiburan tersendiri bagi mereka. “Jika tepat di seberang jendela bertemu céwék cantik, senang rasanya. Tapi saya harus tetap sopan dengan memberi salam. Biasanya mereka memotret kami beberapa kali dan kembali melanjutkan pekerjaannya. Kalau diam saja, mungkin mereka sudah bosan melihat wajah saya di gondola,” urainya diikuti tawa.

 

 

Membersihkan kaca di gedung pencakar langit memang berisiko tinggi. Tapi menyebutnya sebagai pertaruhan tidaklah tepat. Mereka sekumpulan profesional terlatih – tersertifikasi pemerintah – dengan komitmen yang istimewa, bekerja di bawah prosedur keselamatan dan perencanaan yang ketat. Jelas mereka bukan mengandalkan keberuntungan semata.

 

Mengelap dengan tangan, hanya saja berlangsung di lokasi ekstrem.

 

 

Penulis: Jaka Anindita

Kontributor: Yudha P. Erdiaputra, Yulrandro Dave

Foto: Ikhsan Mustafa, Sidhi Pintaka

Desain: Dede Ilham F


Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,



Jaka Anindita
Pemimpin Redaksi




Previous Post

Imlek Nasional 2021: Bakti dan Kepedulian dengan Wujud yang Baru

Next Post

Sosialisasi Terapi Plasma Konvalesen: Kenali Dulu, Berdonor Kemudian





You might also like



0 Comment


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


More Story

Imlek Nasional 2021: Bakti dan Kepedulian dengan Wujud yang Baru

Memperingati lewat cara yang baru, sembari menggugah kesadaran bersama akan pentingnya mawas diri, peduli serta rela berbagi...

February 26, 2021