Sinar Mas Ajak Sektor Privat Dukung Bank Wakaf Mikro

Upaya memperkuat peran pondok pesantren (ponpres) sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, utamanya dalam membuka akses layanan keuangan bagi masyarakat melatar belakangi dukungan Sinar Mas terhadap program Bank Wakaf Mikro (BWM).

“Keuangan syariah adalah salah satu solusi memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat,” ujar Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto saat mendampingi Presiden RI, Joko Widodo, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso meresmikan BWM di Pondok Pesantren APIK asuhan KH M Sholahuddin Humaidullah Irfan, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Senin (30/12/2019).

“Hal ini diadopsi Bank Wakaf Mikro di komunitas pondok pesantren guna menjangkau para santri, masyarakat pedesaan serta industri skala kecil di sekitarnya,” tambah Sulistiyanto.

Dalam kesempatan tersebut, Sinar Mas memberikan dukungan sebesar Rp4,6 miliar bagi pendirian BWM di Pondok Pesantren Al Fadlu Wal Fadlilah 2. Secara simbolik, bantuan diterima KH Alamuddin Dimyati Rois selaku pengasuh ponpes.

Sulistiyanto berharap beroperasinya BWM di ponpes yang didirikan ulama kharismatik, KH Dimyati Rois, dapat menginspirasi komunitas santri untuk mendirikan lebih banyak lagi lembaga serupa, mengingat potensi ekonomi syariah di Indonesia yang negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dengan puluhan ribu pesantren, sangat luar biasa.

“Guna membawa perekonomian di lingkup pesantren naik kelas, kami bergerak menggalang dukungan juga kepedulian sektor privat dalam pendirian BWM,” ujar Sulistiyanto.

Menurut Sulistiyanto, dalam waktu dekat direncanakan komitmen pendirian 20 unit BWM dengan dukungan sektor privat dapat terwujud.

Sebagai informasi, BWM adalah Lembaga Keuangan Mikro Syariah berdiri seizin OJK yang diinisiasi tahun 2017 guna menyediakan pembiayaan bagi masyarakat kecil yang belum memiliki akses ke lembaga keuangan formal. Skema yang tersedia menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat kecil, dengan margin pembiayaan sebesar 3% per tahun, tanpa agunan.