Sinar Mas Agribusiness Buat Program Konservasi Hutan Desa

Dalam upaya mencegah kerusakan hutan dan mencegah kejadian kebakaran lahan, Sinar Mas Agribusiness and Food sebagai salah satu pelaku dari industri kelapa sawit nasional bekerja sama dengan Universitas Wageningen, Belanda, meluncurkan Forest Village Conservation based on Livelihood Programme di Kalimantan Tengah.

Program ini berfokus pada upaya perlindungan hutan desa bersama masyarakat untuk menjaga stok karbon tetap terjaga dengan baik melalui pendekatan agroforestry. Sebanyak 4 desa di Kalimantan Tengah (Kalang dan Panimba Raya, Hujung Pata dan Luwuk Lengkuas) telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Masyarakat diberikan pendampingan untuk melindungai hutan desa sebagai aset yang sangat penting. Namun, masyarakat juga mendapatkan pendampingan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan meraka melalui budidaya pertanian yang dapat dilakukan selaras dengan perlindungan hutan seperti budidaya tanaman kopi.

Langkah ini merupakan kelanjutan program dari kegiatan Sinar Mas Agribusiness and Food sebelumnya yang memberikan perhatian serius pada isu kebakaran lahan, yang semenjak 1997, telah menerapkan kebijakan Zero Burning Policy yang melarang segala bentuk pembakaran hutan dalam membuka lahan untuk perkebunan kelapa sawit.

Kebijakan ini telah mendorong perusahaan bersama masyarakat untuk bersama-sama mencegah dan menanggulangi KARHUTLA melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang diluncurkan pada 2016.

Program yang memiliki fokus pada tiga bidang yaitu; penanganan KARHUTLA melalui tim Masyarakat Siaga Api (MSA), konservasi hutan dan ketahanan pengan masyarakat telah digulirkan di beberapa propinsi di Indonesia seperti Provinsi Jambi, Riau, Kalbar, Kalteng dan Bangka-Belitung. Sampai dengan akhir 2019, sebanyak 42 desa telah berpartisipasi bersama perusahaan untuk menekan KARHUTLA.

“Tahun 2020 menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi perusahaan. Adanya kemungkinan musim kemarau yang lebih panjang, serta pengalaman dari tahun 2019 – mendorong kami untuk bersiap siaga dari sekarang,” tutur Head of Corporate Communications, Sinar Mas Agribusiness and Food, Wulan Suling saat acara Media Gathering, Senin (30/12/2019) di Jakarta.

Lebih lanjut kata Wulan Suling, keterlibatan masyarakat menjadi hal penting dalam mencegah kejadian KARHUTLA kembali terulang melalui aktivasi Masyarakat Siaga Api (MSA). Edukasi dan pendampingan kepada masyarakat akan terus dilakukan di tahun depan. “Terutama kepada anak-anak, tenaga pendidik dan kaum perempuan sebagai pihak yang paling terdampak jika KARHUTLA terjadi,” kata Wulan Suling.

Sebagai informasi, Wageningen University merupakan salah satu universitas negeri tertua di Belanda, yang sangat terkenal dengan rumpun life-sciences. Berbagai penghargaan telah diraih universitas ini, antara lain terpilih menjadi universitas terbaik di dunia untuk bidang pertanian dan kehutanan berdasarkan QS World University Rankings.

Selain itu, oleh The Times Higher Education Ranking, universitas ini masuk dalam ranking ke-59 universitas terbaik dunia. Bahkan, ‘Keuzegids Universities 2013 Guide’ yang dimiliki oleh Higher Education Information Centre (CHOI) juga menobatkan universitas ini sebagai universitas nomor 1 di Belanda secara berturut-turut untuk 14 tahun terakhir.

 

Sumber: Info Sawit