Ratusan Talenta Digital Lulus dari Apple Developer Academy di BSD City

Sinar Mas Land melalui BSD City selalu berupaya memfasilitasi berbagai pengembangan potensi bisnis dan kemajuan teknologi. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menghadirkan Apple Developer Academy, wadah pengembangan talenta digital yang dibangun oleh Apple Inc. dan didukung oleh Sinar Mas Land. Sekolah coding ini membekali para siswanya dengan tiga kemampuan utama yakni teknikal, bisnis, dan desain.

Apple Developer Academy merupakan hasil dari kolaborasi lintas sektor antara Apple Inc. dengan Sinar Mas Land, dari sektor pengembang dan Binus University, dari sektor akademis. Akademi Apple ini merupakan yang ketiga di seluruh dunia, setelah Brazil dan Italia. Apple memilih Indonesia sebagai lokasi ketiga di dunia karena melihat potensi sumber daya manusia Indonesia yang sangat menjanjikan sebagai tech-entrepreneur, software engineer dan inovator digital.

Tahun 2020 ini, Apple Developer Academy menggelar Apple Graduation yang kedua kalinya. Sebanyak 194 wisudawan telah mengikuti program beasiswa selama sepuluh bulan dari April 2019 hingga Januari 2020.

Melalui program beasiswa ini, Apple Developer Academy berupaya mencetak lebih banyak sumber daya manusia Indonesia yang memiliki kompetensi pengembangan aplikasi kelas dunia sehingga mampu mendorong perkembangan ekonomi digital nasional. Acara Apple Graduation tersebut turut dihadiri oleh Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro – Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional.

Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Prof. Bambang Brodjonegoro menyampaikan keynote speech

Irawan Harahap, Project Leader Digital Hub Sinar Mas Land mengatakan, lulusan Apple Academy batch kedua ini diharapkan akan memperkaya Digital Hub yang sedang membangun ekosistem tech and digital.

”Talenta-talenta berkelas dunia inilah yang akan menjawab kebutuhan para pelaku industri digital ke depannya,” ujarnya.

Irawan menambahkan, Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang kompeten di bidang digital dan teknologi. Pertumbuhan industri ini didominasi oleh para anak muda, salah satunya melalui sekolah informal Apple Developer Academy BSD City.

”Mereka menghadirkan beragam inovasi yang sangat kreatif sejalan dengan tuntutan perkembangan zaman. Para wisudawan Apple Developer Academy angkatan kedua ini diharapkan dapat menjadi pengembang aplikasi asal Indonesia yang memiliki standard global,” jelasnya.

Selama 10 bulan, Apple Developer Academy telah melakukan inkubasi atau pendalaman teknologi di BSD City. Tahap inkubasi ini diharapkan dapat memberi dampak positif bagi para wisudawan sehingga ilmunya bisa diaplikasikan langsung di masyarakat luas melalui teknologi.

Dalam Apple Graduation batch kedua ini, para perwakilan peserta menampilkan sejumlah aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyakat Indonesia. Aplikasi-aplikasi yang dipresentasikan di acara kelulusan Apple Developer Academy di batch kedua ini di antaranya adalah Qiroah, Teman Netra, Leastric, Hearo, dan Canting.

Aplikasi Qiroah

Aplikasi Qiroah mendukung metode belajar membaca Al-Quran

Qiroah yang dipresentasikan oleh Khoirunnisa’ Rizki Noor Fatimah dan Ramadhani Dian Pratwi diciptakan untuk mendukung metode belajar membaca Al-Quran secara tatap muka (talaqqi), mendengarkan frasa dan melatih pengucapan ayat-ayat Al-Quran. Aplikasi ini akan memberi tanggapan dengan menggunakan teknologi Machine Learning.

 

Aplikasi Teman Netra

Aplikasi Teman Netra membantu mereka yang memiliki kesulitan penglihatan dengan memberikan bantuan untuk membaca teks

Aplikasi kedua adalah Teman Netra yang dipresentasikan oleh Savitri Nurhayati dan P. J. Bumi Gilang Sinawang. Aplikasi ini diciptakan untuk membantu warga Indonesia yang memiliki kesulitan penglihatan dengan memberikan bantuan untuk membaca teks pada surat, buku, brosur, label makanan, menu restoran hingga pembacaan nominal uang. Leastric dipresentasikan oleh Marilyn M. Y. D. Parhusip dan diciptakan untuk mengawasi penggunaan listrik yang kita pakai kapan saja dan di mana saja. Alat yang tersambung dengan aplikasi ini akan membantu kita dalam menghemat dan membantu lingkungan.

 

Aplikasi Hearo

Aplikasi yang membantu komunitas yang memiliki kesulitan pendengaran agar dapat berkomunikasi dengan bahasa isyarat dan mengubahnya menjadi teks.

Aplikasi yang tidak kalah menarik adalah Hearo, yang dipresentasikan oleh Kamilia Latifah dan Aisyah Nur Shadrina dan diciptakan untuk membantu komunitas yang memiliki kesulitan pendengaran agar dapat berkomunikasi dengan bahasa isyarat dan mengubahnya menjadi sebuah teks. Aplikasi ini juga dapat menerjemahkan tawa dan juga tepuk tangan.

 

Aplikasi Canting

Aplikasi yang memberikan pengalaman unik dalam menciptakan karya seni Batik

Sedangkan Dimitrij Tijawi dan Indra Sumakarya mempresentasikan aplikasi bernama Canting yang diciptakan untuk memberikan pengalaman imersif dan nyata untuk menciptakan karya seni Batik. Pembuatan karya seni batik ini dilakukan dengan aplikasi Canting menggunakan Apple Pencil sebagai alatnya. Kemudahan yang dihadirkan aplikasi Canting sendiri membuatnya dapat digunakan oleh komunitas batik.

Prof. Bambang Brodjonegoro menyapa para developer di Apple Developer Academy

Melanjutkan kesuksesan Angkatan sebelumnya, Apple Developer Academy juga telah membuka pendaftaran dan melakukan seleksi (recruitment) terhadap lebih dari 2,000 pelamar dari berbagai provinsi di Indonesia. Seleksi ini berhasil menyaring 200 calon mahasiswa yang akan menerima beasiswa di batch ketiga yang akan dimulai pada Februari hingga Desember 2020.

Kehadiran Apple Developer Academy tentunya memperkaya ekosistem digital yang tengah dibangun oleh Sinar Mas Land di BSD City. Diharapkan keberadaan sarana edukasi digital seperti Apple Developer Academy akan menyokong kebutuhan talenta digital perusahaan-perusahaan teknologi dan IT yang berkantor di BSD City. Akademi ini menempati area seluas 1,562 meter persegi di kawasan BSD Green Office Park, tepatnya di gedung Green Office Park 9.

Selain Apple Developer Academy, Sinar Mas Land juga tengah menggarap “Digital Hub” sebuah area yang ditujukan untuk Komunitas Digital mulai dari startup company, institusi pendidikan yang bergerak di bidang IT hingga perusahaan multinasional berbasis teknologi. Digital Hub memiliki area seluas 25,86 Ha dan terletak di bagian selatan Green Office Park, BSD City. Saat ini sejumlah perusaahan yang bergerak di bidang IT telah berkantor di kawasan Green Office Park seperti Grab Indonesia, BSD Innovation Lab, Huawei, Sales Stok, Ev Hive, Orami dan akan direlokasi ke kawasan Digital Hub ketika proyek tersebut telah selesai pembangunan.