Bakti Sosial Operasi Katarak: Menjangkau Penderita di Pelosok Wilayah

Sebanyak 81 persen kasus kebutaan di Indonesia terjadi akibat katarak. Persentase itu berdasarkan hasil survei kebutaan yang dilakukan oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan di 15 provinsi. Sementara 90 persen gangguan pengelihatan, terjadi pada wilayah penduduk berpenghasilan rendah.

Artinya, masih banyak masyarakat yang belum tersentuh oleh pengobatan katarak terutama untuk melakukan operasi. Alasannya bisa bermacam-macam, mulai dari kesulitan biaya maupun akses kesehatan yang belum memadai. Padahal, masih dari Perdami, populasi penderita katarak di negeri ini, bergerak 15 tahun lebih cepat dibandingkan populasi penderita yang ada di wilayah subtropis.

Firdaus Taman sedang diperiksa kondisi matanya. Sebelumnya dirinya juga telah memperoleh pengobatan pterygium

Butuh upaya serta inisiatif khusus untuk mencegah ledakan katarak, khususnya bagi mereka yang tersebar di pelosok. Sinar Mas melihat keberadaan perkebunan sawit yang mereka kelola di sejumlah wilayah dapat menjadi salah satu solusi.

Seperti yang dilakukan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Tengah, persisnya di Perkebunan Sinar Mas wilayah Semitau, di mana Sinar Mas menggandeng Korem 121/ Alambhana Wanawai Sintang guna melakukan survei. Calon pasien di 4 kabupaten, yakni Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi, Kabupaten Kapuas Hulu, dan Kabupaten Sekadau. Dari sana, sebanyak 207 pasien terkumpul dan diputuskan untuk  mendapatkan pelayanan operasi katarak serta pterygium.

Kegiatan tersebut bertajuk Baksos Operasi Katarak yang melibatkan pula relawan Tzu Chi Sinar Mas, Pemerintah Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi dan Kabupaten Kapuas Hulu, serta Dinas Kesehatan setempat. Mempertemukan pihak yang peduli dan mampu dengan mereka yang membutuhkan, baksos menjadi wahana memutus kendala biaya, jarak, dan keterbatasan layanan kesehatan bagi para pasien katarak yang tersebar di pelosok wilayah.

Anita S. Dradjat (kiri depan) salah seorang relawan yang turut berpartisipasi dalam kegiatan Baksos Katarak di Sintang.

Daliyah seorang pasien merasakan kebahagiaan yang mendalam pada saat pemeriksaan pasca-operasi 16 Desember 2018. “Sewaktu perban dibuka dan diperiksa saya kaget dan senang sekali, saya bisa melihat dengan jelas. Bersyukur sekali saya mendapat kesempatan ini,” ungkapnya

Sebetulnya tak hanya operasi katarak, Sinar Mas melalui anak usahanya juga rutin mengadakan kegiatan bakti sosial kesehatan lainnya seperti operasi bibir sumbing di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur dengan jumlah pasien mencapai 65 orang. Pengecekan kesehatan dan pemberian edukasi kesehatan juga dilakukan kepada ratusan pasien yang tinggal di wilayah sekitar kegiatan mereka.

 

Kilas Korporasi – Kompas.com

Anda bisa membaca kisah-kisah menarik lainnya dari kegiatan yang dilakukan oleh Sinar Mas dan pilar usahanya di kanal Kilas Korporasi yang dipersembahkan oleh Kompas.com melalui tautan ini.