Sinar Mas Agribusiness and Food Lakukan Antisipasi Karhutla di Kalimantan Barat

Sebagai bentuk upaya peningkatan kewaspadaan serta kesiapsiagaan dalam menghadapi musim kemarau, unit usaha perkebunan kelapa sawit Sinar Mas Agribusiness and Food yang beroperasi di dua Kabupaten, Ketapang dan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat melaksanakan apel siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Tahun ini ada dua tantangan besar. Awal tahun ini, wabah Covid-19 telah memberikan dampak yang luar biasa pada kehidupan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Kendati BMKG memprediksi cuaca kemarau tidak akan separah tahun 2019, namun ancaman Karhutla tetap ada dan perlu untuk waspada.

“Sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi, kami siap untuk membantu dan bersinergi dengan pemerintah dalam mencegah Karhutla kembali terjadi.

TNI, Polri, Manggala Agni, perangkat desa dan pihak perusahaan mengecek perlengkapan Sapras untuk penanganan Karhutla.
TNI, Polri, Manggala Agni, perangkat desa dan pihak perusahaan mengecek perlengkapan Sapras untuk penanganan Karhutla.

Secara khusus di Kalimantan Barat, kami memperkuat edukasi kepada masyarakat maupun internal karyawan perusahaan terkait upaya-upaya pencegahaan Karhutla serta melakukan kerja sama lintas sektoral bersama Manggala Agni, BRG, Kepolisian,” jelas Susanto Yang selaku CEO Sinar Mas Agribusiness and Food Kalimantan Barat.

Secara internal perusahaan melakukan serangkaian upaya pencegahan agar Karhutla tidak terjadi didalam konsesi perusahaaan.

Pertama, perusahaan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh karyawan mengenai bahaya dan pencegahan Karhutla.

Kedua, menyiagakan tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (KTD) sebagai garda terdepan perusahaan.

Ketiga, membenahi infrastruktur dan pemanfaatan early warning system seperti pemanfaatan teknologi informasi berbasis pengindraan citra satelit untuk monitoring dan deteksi titik panas (hotspot).

Foto bersama antara Manggala Agni, Damkar, TNI, Polri dan pihak perusahaan usai apel siaga Karhutla.
Foto bersama antara Manggala Agni, Damkar, TNI, Polri dan pihak perusahaan usai apel siaga Karhutla.

Selain itu, perusahaan juga berupaya agar lahan gambut di dalam konsesi perusahaan tetap basah dengan membangun bendungan atau sistem drainase, serta pembuatan sekat kanal.

Perusahaan memahami bahwa dalam menghadapi ancaman karhutla, kerjasama multipihak dan merangkul pihak luar menjadi sebuah kunci penting dalam menghadapi ancaman Karhutla.

Beberapa program seperti pelatihan rutin bersama manggala agni dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan tim KTD Perusahaan serta Masyarakat Siaga Api (MSA) binaan Perusahaan.

Selain itu, Perusahaan secara rutin melakukan edukasi pencegahaan karhutla bagi siswa-siswa Sekolah Dasar dan Menegah di sekitar area operasional Perusahaan.

Beberapa kegiatan edukasi dilakukan bersama Dinas Pendidikan maupun menjalin kerja sama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG).

Perlengkapan sarana dan prasarana  Karhutla yang disiapkan oleh perusahaan.
Perlengkapan sarana dan prasarana Karhutla yang disiapkan oleh perusahaan.

Anselmus Achmad Supriyanto, Head of Fire Prevention and Response, Sinar Mas Agribusiness and Food menegaskan, selain persiapan, hal yang tidak kalah penting adalah pelaksanaan di lapangan.

Secara spesifik deteksi taktis di lapangan. Bagaimana bisa memastikan tim di lapangan benar-benar melakukan patroli di lapangan dan pengawasan, sehingga deteksi dini titik api dapat dilakukan dengan segera.

“Meskipun kami telah memiliki sistem deteksi dini, namun tetap perlu ada pengecekan dan tindak lanjut di lapangan secara cepat.

Untuk itu sangatlah penting untuk bisa melakukan patroli dengan berbagai pihak secara terpadu.

Kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengambil bagian dalam hal ini,” tukasnya.

 

Sumber: Tribun Pontianak