Sinar Mas Bersama Konsorsium Pengusaha RI Revitalisasi SMK di Jawa Tengah

Program Konsorsium Pengusaha RI bertujuan untuk menciptakan lulusan siap kerja dengan kompetensi keahlian sesuai standar yang dibutuhkan oleh industri. Revitalisasi akan dilakukan di 16 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Tengah dengan biaya mencapai Rp58 miliar antara tahun 2021-2023.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meresmikan Program Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) di SMKN 8 Surakarta, Jawa Tengah pada Selasa (1/3/2023) sebagai tindak lanjut komitmen Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI (Konsorsium Pengusaha RI) dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah.

“Terima kasih kepada Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI: Sinar Mas, Indofood, Yayasan Bakti Barito, iForte, Wings, Agung Sedayu, Triputra, Garudafood, Ciliandra, dan Astra yang telah merevitalisasi sekolah di Jawa Tengah dan telah membantu mengurangi beban APBD,” ujar Ganjar.

Ia menambahkan, “Dalam kesempatan ini saya mengucapkan selamat kepada 10 SMK yang telah direvitalisasi, SMKN 2, 4, 5, 6, 8 Surakarta, SMK Mandala Bhakti Surakarta, SMKN 2 Sukoharjo, SMKN 3 Semarang, SMKN 2 Kendal, dan SMK Tunas Harapan Pati. Semoga bantuan ini dapat dijadikan sebagai motivasi dalam pembelajaran anak-anak dan para guru sehingga suasana belajar mengajar lebih menyenangkan dan tujuan untuk meluluskan siswa SMK berdaya saing tinggi di dunia kerja dapat tercapai.”

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Dr. Ir. Kiki Yuliati M.Sc menjelaskan, “Dalam mengimplementasikan program revitalisasi SMK, Kementerian berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah untuk mewujudkan Program SMK PK sejak tahun 2020. Dan di tahun 2022 Pak Menteri Nadiem Makarim mulai memperkenalkan SMK PK Skema Pemadanan Dukungan di mana pendanaan dari dunia usaha dan dunia industri dipadankan dengan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.”

Turut hadir dalam peresmian, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah dan Pengurus Konsorsium Pengusaha RI, Primadi Serad serta perwakilan anggota Konsorsium. Dalam kesempatan tersebut, Gibran ikut menyampaikan apresiasinya untuk Konsorsium Pengusaha RI.

“Ada 6 SMK di Surakarta yang telah direvitalisasi oleh Konsorsium Pengusaha RI. Saya sangat berterima kasih atas bantuannya. Semoga lulusan SMK di Surakarta semakin unggul dan punya daya saing tinggi.”

Kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta Konsorsium Pengusaha RI hingga saat ini telah merevitalisasi sebanyak 10 SMK di Jawa Tengah, sehingga pada akhir 2023 akan mencapai 16 SMK yang direvitalisasi dengan total biaya Rp 58 miliar.

Tujuh SMK yang diresmikan hari ini merupakan Program SMK PK dengan Skema Pemadanan Dukungan tahun 2022. Dukungan Konsorsium Pengusaha RI untuk program SMK PK dengan Skema Pemadanan masih akan berlanjut di tahun 2023.

“Kami meyakini bahwa kemajuan suatu bangsa terletak pada kualitas sumber daya manusianya. Tantangan ke depan, dibutuhkan generasi muda yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompeten di bidangnya. Tergerak oleh semangat yang sama, kami membentuk Konsorsium Pengusaha RI untuk mendukung program pemerintah dalam rangka revitalisasi SMK,” jelas Primadi Serad, dalam sambutannya.

Kepala Sekolah SMKN 4 Surakarta, Sri Ekowati mengatakan, “Kami bersyukur karena dengan bantuan pelatihan dan peralatan dari Konsorsium, siswa mendapat keterampilan baru di bidang pastry, hidangan nusantara, hidangan kontinental, dan barista. Dengan peralatan berstandar industri, siswa kami semakin terlatih dan siap untuk diterjunkan ke tempat kerja berstandar tinggi.”

Program ini merupakan wujud nyata dukungan pihak swasta (dunia usaha dan dunia industri) terhadap program nasional Revitalisasi Pendidikan Vokasi yang dicanangkan oleh Presiden RI dan dilaksanakan melalui kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Pemerintah Daerah, untuk menyiapkan tenaga kerja yang berdaya saing, terampil, bermutu tinggi.

Selain itu diharapkan mereka juga memiliki kompetensi keahlian di bidang Tata Boga, Seni Pertunjukan, Asisten Keperawatan, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Konstruksi dan Properti, Teknik Pemesinan, Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, Rekayasa Perangkat Lunak, Digital Marketing, dan Broadcasting yang relevan dengan perkembangan dunia usaha dan dunia industri.

Guna mendukung Program SMK PK yang dilakukan melalui tiga komponen utama, yaitu pembangunan soft skill yang mencakup penyelarasan kurikulum, pembangunan kapasitas para guru dan pengembangan pembelajaran, bantuan peralatan yang dipilih untuk mendukung “merdeka belajar” sesuai kebutuhan industri, dan renovasi ruang kelas atau ruang praktek untuk membuat suasana belajar menyenangkan. Primadi Serad menambahkan bahwa Konsorsium Pengusaha RI berkolaborasi dalam program SMK Pusat Unggulan (SMK PK) skema pemadanan dukungan (matching fund) dari pemerintah yang telah diimplementasikan pada tahun 2022 di tujuh SMK.

Sebagai informasi, Konsorsium Pengusaha RI didirikan sejak tahun 2021. Beberapa tahapan Konsorsium dalam merevitalisasi SMK, memilih sekolah yang selaras dengan fokus rekomendasi Kemendikbudristek, menyelaraskan kurikulum dengan industri, melatih guru, membantu infrastruktur dan mengembangkan teaching factory. Selain itu Konsorsium mendukung pembelajaran link and match konsep 8+i dengan melakukan investasi dalam 3 komponen yaitu:

  • Soft Program, meliputi penyelarasan kurikulum, pelatihan dan magang guru untuk meningkatkan kapasitas guru dan pengembangan pembelajaran, hingga meningkatkan keterserapan lulusan. SMK disiapkan untuk mampu mendirikan dan mengelola Teaching Factory (TEFA), melatih soft skills dan hard skills melalui pekerjaan atau karya nyata yang dinilai langsung oleh industri atau pasar; hingga menjadikan SMK bagian dari rantai nilai pasok industri.
  • Peralatan, peralatan dipilih yang mendukung ‘merdeka belajar’ dan sesuai dengan kebutuhan industri. Sehingga lulusan siswa sudah terupdate sesuai perkembangan jaman dan terbiasa menggunakan peralatan sesuai standar industri.
  • Infrastruktur/fisik, renovasi ruang kelas atau ruang praktek guna membuat suasana belajar menjadi menyenangkan dan mendukung ‘merdeka belajar’.

Hingga awal tahun 2023, Konsorsium Pengusaha RI telah merevitalisasi 10 SMK di Jawa Tengah. Sepuluh SMK tersebut adalah SMKN 2, 4, 5, 6, 8 Surakarta, SMK Mandala Bhakti Surakarta, SMKN 2 Sukoharjo, SMKN 3 Semarang, SMKN 2 Kendal, dan SMK Tunas Harapan Pati. Enam SMK baru yang akan direvitalisasi di tahun 2023 diantaranya adalah SMKN 1 Warungasem, SMKN Jateng Purbalingga dan SMK Theresiana Semarang, dan tiga SMK lain sedang dalam proses seleksi.

Tentang Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI

Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI atau Konsorsium Pengusaha RI merupakan kelompok para pengusaha yang terdiri dari sepuluh perusahaan dan bekerja sama mendukung program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk memastikan lulusan SMK siap bersaing di dunia kerja. Keterlibatan pengusaha dalam vokasi merupakan wujud kepedulian pertumbuhan ekonomi. Sepuluh perusahaan yang bernaung dalam Konsorsium Pengusaha RI terdiri dari Indofood, Sinar Mas, Yayasan Bakti Barito, iForte, Wings, Agung Sedayu, Triputra, Garudafood, Ciliandra, dan Astra.